Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Meniran Terhadap Histopatologi Limpa Tikus Wistar yang Mengalami Periodontitis Apikalis Kronis
Abstract
Limpa merupakan organ yang mengkoordinasi sistem imun sehingga jika terjadi infeksi yang berkepanjangan akan berefek pada limpa. Salah satu penyakit yang menyerang limpa adalah periodontitis kronis yang terjadi akibat adanya inflamasi pada periapikal yang disebabkan oleh endoktoksin bakteri Enterococcus faecalis. Sebagai upaya mencegah efek yang akan terjadi pada limpa maka dibutuhkan antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun meniran hijau (Phyllanthus niruri Linn) terhadap limpa tikus wistar yang mengalami periodontitis apikalis kronis yang diamati secara histopatologi. Penelitian menggunakan tikus wistar berjenis kelamin jantan sebanyak 48 ekor dan dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing terdiri atas 12 ekor. Kelompok kontrol negatif (K1) diinduksi bakteri E. faecalis. Kelompok kontrol positif (K2) diberikan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan klorheksidin diglukonat 2%, pada perlakuan K3 diberikan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan ekstrak etanol daun meniran hijau 10%, perlakuanK4 diberikan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), klorheksidin diglukonat 2% dan ekstrak etanol daun meniran hijau 10%. Perlakuan diberikan setelah tikus wistar dikondisikan mengalami periodontitis apikalis kronis. Pengambilan organ limpa berdasarkan lama waktu aplikasi pasta medikamen yaitu pada hari ke-7, 14, dan 21 untuk dibuat preparat histopatologi. Pengamatan histopatologi menunjukkan proliferasi terjadi hampir pada setiap perlakuan dan sedikit adanya sel yang mengalami deplesi. Analisis uji Kruskal-wallis didapatkan bahwa pada K1, K2, K3, dan K4 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun meniran hijau tidak memengaruhi perubahan yang terjadi pada organ limpa, yaitu proliferasi dan deplesi sel limfoid pada tikus penderita periodontitis apikalis kronis.