Penggunaan Serbuk Biji Kelor untuk Penanganan Limbah Peternakan Sapi Ditinjau dari Total Coliform dan Total Suspended Solid
Abstract
Pencemaran limbah peternakan sapi sangat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat termasuk masyarakat veteriner. Pemakaian bahan alami yang dapat digunakan untuk mengolah air limbah sangat diperlukan, salah satunya yaitu biji kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari serbuk biji kelor terhadap penurunan TSS (Total Suspended Solid) dan total coliform limbah peternakan sapi. Limbah peternakan sapi diperoleh dari kandang anggota kelompok tani Walung Mekar, Gianyar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Perlakuan konsentrasi biji kelor (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L dan 150 mg/L)/500 ml limbah sapi dilakukan pengadukan cepat (200 rpm) dan pengadukan lambat (60 rpm) dengan lama pengendapan (0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit). Analisis uji sidik ragam konsentrasi biji kelor dan lama pengendapan berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan total coliform dan TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan yang dilakukan pada parameter total coliform dan TSS, konsentrasi serbuk biji kelor optimum terbaik hingga 150 mg/L dan lama pengendapan optimum 60 menit mampu menurunkan total bakteri coliform dan TSS. Namun pada penurunan TSS efesien pada lama pengendapan 20 menit.