Laporan Kasus: Cystitis pada Kucing Persia Jantan
Abstract
Cystitis merupakan peradangan pada kandung kemih yang sering terjadi pada hewan peliharaan sebagai bagian dari infeksi pada saluran kemih. Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan adanya urolit, kalkuli, kristal ataupun sedimen yang berlebihan dalam saluran urinaria. Seekor kucing Persia jantan bernama Apollo, berumur ± 2 tahun dengan bobot badan 4 kg mengalami keluhan tidak mau makan, lemas, kesulitan urinasi yang sudah berlangsung tiga hari, menunjukkan respon sakit saat ingin urinasi, stranguria, dan hematuria. Pada pemeriksaan fisik terlihat adanya distensi abdomen yang saat dipalpasi abdomen terasa nyeri dan pembesaran pada vesika urinaria. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan laboratorium, yaitu hematologi dan kimia darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG), urinalisis, dan sedimentasi urin secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa kucing mengalami leukositosis, neutrofilia, dan trombositopenia. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya penebalan pada dinding vesika urinaria dan massa hiperechoic. Hasil urina lisis menunjukkan adanya kenaikan leukosit, adanya darah, kreatinin, dan protein, dan pada pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya kristal struvit. Kucing didiagnosis mengalami cystitis dengan prognosis fausta. Adapun terapi yang diberikan berupa terapi cairan, pemasangan kateter, dan pemberiaan obat oral yang berupa antibiotik cefadroxil dengan dosis 22 mg/kg BB, sekali sehari, cystaid® sekali sehari satu tablet, rowatinex dua kali satu kapsul sehari selama empat minggu. Kucing kasus menunjukkan hasil yang baik setelah dilakukan pengobatan selama tujuh hari. Urinasi mulai lancar, tidak ada indikasi hematuria, oliguria, dan stranguria.