Laporan Kasus: Suspect Gagal Jantung Kongestif Kiri disertai Edema Pulmunom pada Anjing Ras Labrador
Abstract
Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologi jantung berupa sindrom klinik akibat ketidakmampuan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Anjing jantan ras labrador umur 15 tahun dibawa ke klinik Anom Vet dengan keluhan lesu, nafsu makan dan minum menurun, batuk, dan intoleransi latihan. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gangguan respirasi berupa takipnea, dispnea, batuk, suara krepitasi, dan aritmia. Pada auskultasi thorak terdengar suara krepitasi dari paru dan suara bising disertai aritmia dari jantung. Anjing kasus menunjukkan tanda klinis batuk sekitar lima bulan dan semakin parah seminggu sebelum dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan radiografi dengan posisi lateral menunjukkan terjadinya kardiomegali dengan VHS (vertebral heart size): 11,2. Sedangkan pada posisi ventrodorsal menunjukkan perubahan ukuran dan bentuk jantung terutama pembesaran pada ventrikel kiri, peningkatan opasitas (radiopasitas cairan) terutama pada lobus kranial paru, dan arteri pulmonalis lobus kaudal paru lebih hiperekhoik. Berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiografi anjing kasus diduga mengalami gagal jantung kongestif kiri dengan prognosis infausta. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan furosemide (4 mg/kg BB, q12h, selama 8 hari), digoxin (0,25 mg/kg BB, q12h, selama 8 hari), dan captopril (0,25 mg/kg BB, q12h, selama 8 hari). Setelah delapan hari pengobatan, anjing kasus menunjukkan perbaikan kondisi menjadi lebih responsif, berkurangnya frekuensi batuk, dan auskultasi pada jantung membaik tetapi masih terdengar aritmia, sehingga terapi furosemide dihentikan dan hanya dilanjutkan captopril.