Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Konstipasi pada Kucing Peliharaan dengan Pemberian Pakan Tinggi Serat
Abstract
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras yang menyebabkan defekasi atau buang air besar menjadi jarang bahkan tidak ada. Kucing ras domestik bernama Fino berjenis kelamin jantan, berumur satu tahun, bobot badan 3,98 kg dan warna rambut hitam loreng dibawa oleh pemilik ke klinik hewan Sahabat Satwa Celebes (SSC) Makassar. Kucing kasus sudah tiga hari tidak defekasi sebelum dilakukan pemeriksaan dan sehari sebelum diperiksa nafsu makannya menurun. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan peningkatan frekuensi respirasi di atas rentang normal, palpasi pada saluran pencernaan menunjukkan adanya reaksi rasa sakit, bagian abdomen terasa tegang, dan adanya massa padat pada saluran pencernaan. Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) ditemukan adanya beberapa massa bulat padat pada usus dengan gambaran hyperechoic. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan USG dapat disimpulkan bahwa kucing kasus didiagnosis mengalami konstipasi dengan prognosis fausta. Terapi simptomatik dilakukan dengan memberikan gliserin sejumlah 3 mL dengan cara memasukkannya ke dalam rektum, terapi kausatif dilakukan dengan penggantian pakan dengan memberikan pakan tinggi serat (Royal Canin®) dan pengobatan suportif dengan pemberian vitamin penambah nafsu makan (Nutri Plus Gel®) satu ruas jari sekali sehari. Kondisi kucing kasus setelah seminggu menjalani perawatan menunjukkan perkembangan yang sangat baik ditandai dengan defekasi lancar, kondisi feses normal dan tidak adanya konstipasi berulang.