Total Leukosit dan Diferensial Leukosit Sapi Bali Jantan Setelah Pengangkutan ke Rumah Potong Hewan Pesanggaran Denpasar
Abstract
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging masyarakat, sapi bali harus dibawa ke Rumah Potong Hewan (RPH) menggunakan sarana moda transportasi. Akan tetapi, selain memberi kemudahan dalam mobilisasi ternak, transportasi juga memberikan dampak stres bagi ternak. Stres transportasi dapat mengakibatkan perubahan fisiologis dalam tubuh ternak, salah satunya adalah perubahan pada total leukosit dan diferensial leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total leukosit dan diferensial leukosit sapi bali pascatransportasi. Penelitian ini menggunakan sampel darah dari 20 ekor sapi bali jantan yang disembelih di RPH Pesanggaran, Denpasar. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena jugularis yang terletak pada bagian ventrolateral leher menggunakan jarum berukuran 21 gauge. Pemeriksaan total leukosit dan diferensial leukosit dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali menggunakan Hematology Analyzer Sysmex XS-800i. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Rata-rata total leukosit sapi bali jantan pascatransportasi di RPH Pesanggaran Denpasar pada penelitian ini adalah, 12,22 x103/?L, sementara rata-rata diferensial leukosit yang terdiri atas neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan leukosit, berturut-turut 0,16 x103/?L, 0,06 x103/?L, 0,19 x103/?L, 0,95 x103/?L, 11,10 x103/?L. Berdasarkan hasil yang didapat, dapat diketahui bahwa transportasi dari Pasar Hewan Beringkit ke RPH Pesanggaran Denpasar berpengaruh terhadap total leukosit dan diferensial leukosit sapi bali jantan.