Jarak Beranak Sapi Bali pada Kelompok-kelompok Ternak di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Hewan Sobangan, Mengwi, Badung, Bali
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak beranak (calving interval) pada sapi bali menurut tingkat paritas dan body condition score. Total sampel yang digunakan adalah sebanyak 62 sampel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, mencari rata-rata calving interval dan dibedakan berdasarkan body condition score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam nilai calving interval. Jika dilihat dari body condition score 2, rata-rata 15,33 ± 0,94 bulan, 13 ± 1 bulan, 14 bulan, 15 bulan, hingga 16,5 ± 0,5 bulan, semakin tua sapi yang diternakkan maka semakin lama kemunculan estrus postpartum sehingga makin panjang juga periode calving intervalnya. Pada body condition score 3, rata-rata 12,91 ± 1,65 bulan, 12,87 ± 1,65 bulan, 12,5 ± 0,5 bulan, 13,25 ± 0,43 bulan, dan 14 bulan. Faktor penyebab panjangnya calving interval dapat dilihat dari segi ternak, peternak, maupun inseminator. Segi ternak yang mempengaruhi yaitu kesehatan ternak. Segi peternak yang mempengaruhi adalah deteksi birahi, pemeliharaan ternak, dan penyapihan yang dilakukan. Segi inseminator adalah prosedur pelaksanaan dan kualitas semen. Hal ini sangat penting karena jika sapi yang diternakkan mengalami faktor-faktor yang disebutkan maka akan mempengaruhi daripada nilai calving interval yang berakibat pada penurunan pendapatan peternak karena jumlah anak yang dihasilkan akan berkurang selama masa produktif.