Ekstrak Sarang Semut Dapat Menekan Tingkat Kerusakan Paru-Paru Tikus Putih yang Diinduksi Gentamisin Dosis Toksik
Abstract
Penelitian bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian gentamisin 250 mg/kgBB mempengaruhi histopatologi paru-paru untuk mengetahui efek protektif sarang semut terhadap paru-paru tikus putih yang diberikan gentamisin dosis toksik. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-300 g ram yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu kontrol (P0) tanpa perlakuan, perlakuan 1 (P1) diberi gentamisin dosis 250 mg/kg BB, perlakuan 2 (P2) diberi gentamisin dosis 250 mg/kgBB ditambah sarang semut dosis 250 mg/kg BB, perlakuan 3 (P3) diberikan sarang semut 250 mg/kg BB selama tujuh hari setelah itu diberikan ekstrak sarang semut dan gentamisin dosis 250 mg/kg BB. Gentamisin dan ekstrak sarang semut diberikan secara per oral selama 10 hari. Setelah itu nyawa tikus percobaan dikorbankan kemudian dilakukan nekropsi dan organ paru-paru diambil secara aseptik untuk pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE). Pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan menggunakan metode HE dibuat di laboratorium patologi. Variabel yang diperiksa adalah infiltrasi sel radang, edema, dan nekrosis. Pada penelitian ini didapatkan hasil pemberian ekstrak sarang semut per oral terhadap tikus putih yang sudah diberi gentamisin (250 mg/kg BB) mengalami perbaikan pada lesi nekrosis, begitu pula pada lesi infiltrasi sel radang dan edema meskipun secara statistik tidak signifikan (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak sarang semut dengan dosis 250 mg/kgBB belum mampu memperbaiki kerusakan jaringan paru-paru yang diberikan gentamisin dosis 250 mg/kg BB.