Kemanjuran Fluralaner untuk Pengobatan Demodekosis pada Anjing Persilangan
Abstract
Demodekosis adalah penyakit dermatologis yang diakibatkan oleh infeksi Demodex sp. Tungau Demodex canis dalam jumlah kecil pada kulit tidak menimbulkan gejala klinis pada anjing yang sehat dan jumlahnya tetap rendah karena sistem imun anjing. Namun, bila kondisi imun anjing menurun maka Demodex sp. akan berkembang menjadi lebih banyak dan menimbulkan penyakit kulit. Telah dilakukan pemeriksaan anjing betina ras persilangan bernama Putih berumur dua tahun, bobot badan 7 kg dengan keluhan rambut rontok, kegatalan, dan kemerahan pada kulit. Pemeriksaan klinis ditemukan adanya kebotakan, kemerahan, hiperkeratosis, dan kegatalan pada kulit di leher, dada, abdomen, kaki depan dan kaki belakang, dan pada daerah punggung ditemukan scale. Pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopik ditemukan adanya tungau D. canis dan hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan anjing kasus mengalami anemia normositik normokromik. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium, anjing kasus didiagnosis menderita demodekosis. Pengobatan kausatif dilakukan dengan pemberian fluralaner tablet kunyah 250 mg secara oral sekali pemberian. Anjing kasus juga diterapi dengan chlorfeniramin maleat (0,5 mg/kg BB; q12h; selama lima hari), fish oil, dan vitamin B-kompleks sebagai pengobatan suportif sekali sehari selama 10 hari. Anjing juga dimandikan dengan sampo antiparasit dua kali seminggu. Setelah ditangani selama 10 hari, frekuensi menggaruk dan kemerahan pada kulit berkurang, dan rambut mulai tumbuh. Pada minggu kelima sudah tidak ditemukan lesi pada kulit dan rambut tumbuh dengan baik sehingga rambut tampak sehat dan bertambah lebat. Dapat disimpulkan bahwa pengobatan demodekosis pada anjing dengan menggunakan fluralaner memberikan hasil yang baik.