Ekstrak Etanol Kulit Manggis Meringankan Lesi Histopatologis Usus Halus Mencit yang diberi Monosodium Glutamate
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran histopatologi usus halus pada mencit pasca pemberian MSG 1%, dan pemberian kombinasi antara MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5 %. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu kontrol (P0), pemberian MSG 1% (P1), dan pemberian kombinasi MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5 % (P2) lewat air minum. Perlakuan diberikan selama 30 hari, diakhir perlakuan mencit dibius dan dieutanasi dengan dislokasi capitis. Sampel organ usus halus diambil kemudian diproses menjadi preparat histopatologi. Hasil analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian MSG melalui air minum terhadap lesi degenerasi, nekrosis, peradangan pada duodenum, jejunum, ileum. Namun ditemukan perubahan yang tidak bermakna terhadap lesi degenerasi pada duodenum, jejunum, ileum dan nekrosis pada duodenum, serta peradangan pada jejunum. Ditemukan juga perbedaan yang bermakna antara perlakuan P1 dan P2 pada lesi nekrosis jejunum, ileum serta peradangan pada duodenum dan ileum. Hasil pemeriksaan histopatologi dapat disimpulkan bahwa mencit yang diberi MSG 1% selama 30 hari yang dicampurkan dalam air minum dapat menyebabkan efek degenerasi, nekrosis, peradangan pada usus halus mencit. Pemberian kombinasi ekstrak etanol kulit manggis dan MSG selama 30 hari dapat meringankan tingkat lesi degenerasi, nekrosis, peradangan pada usus halus mencit dibandingkan dengan hanya diberi MSG 1%.