Laporan Kasus: Penanganan Koinfeksi Toxocara dan Sarcoptes dengan Pyrantel Pamoat dan Ekstrak Kemangi pada Kucing

  • Nur Intan Wulan Yunita Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Nyoman Suartha Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah kemangi (Ocimum sanctum). Senyawa aktif yang terkandung dalam daun kemangi yaitu flavonoid, saponin, tannin, dan minyak atsiri. Minyak atsiri pada daun kemangi tersusun dari senyawa aktif berupa eugenol dan methyl clavical yang berfungsi sebagai larvasida untuk membunuh tungau S. scabiei. Kucing kasus bernama Caca dengan jenis kelamin betina berumur empat bulan memiliki bobot badan 1,3 kg dan rambut berwarna hitam loreng di seluruh tubuh. Kucing kasus menunjukkan gejala diare lembek seperti bubur sejak satu bulan yang lalu. Menurut pemilik, kucing kasus sering menggaruk telinga. Pemeliharaan dilakukan dengan cara dilepasliarkan di sekitar halaman rumah dan selama sakit kucing masih dilepaskan di luar rumah. Dari hasil pemeriksaan permukaan kulit ditemukan tungau S. scabiei, sedangkan pada pemeriksaan feses ditemukan telur cacing Toxocara cati. Hasil pemeriksaan Complete Blood Count (CBC) mengindikasikan kucing kasus mengalami peningkatan limfosit (limfositosis). Berdasarkan anamenesis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, kucing kasus didiagnosis toksokariasis dan skabiosis. Toksokariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang disebabkan oleh cacing dari genus Toxocara. Spesies cacing yang sering menginfeksi kucing adalah T. cati. Cacing T. cati bersifat zoonosis dan kucing merupakan inang definitif dari spesies ini. Skabies merupakan penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh tungau S. scabiei atau Notoedres cati pada lapisan korneum kulit. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat menular dan bersifat zoonosis. Terapi yang diberikan yaitu pyrantel pamoat secara PO, ekstrak daun kemangi dalam bentuk spray selama sembilan hari, dan fish oil sekali sehari selamat tujuh hari. Kucing kasus mengalami kesembuhan secara klinis setelah 14 hari terapi tampak aktif dengan nafsu makan mulai normal, konsistensi feses sudah lebih padat, papula dan krusta sudah berkurang, serta mulai tumbuh rambut pada bagian telinga dan kepala.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Nur Intan Wulan Yunita, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

I Nyoman Suartha, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner

Published
2024-11-22
How to Cite
YUNITA, Nur Intan Wulan; BATAN, I Wayan; SUARTHA, I Nyoman. Laporan Kasus: Penanganan Koinfeksi Toxocara dan Sarcoptes dengan Pyrantel Pamoat dan Ekstrak Kemangi pada Kucing. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 158-170, nov. 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/110268>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2024.13.2.158.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>