Laporan Kasus: Cystitis Disertai Hematuria dan Infeksi Staphylococcus sp. pada Kucing Persia Betina
Abstract
Cystitis merupakan peradangan pada vesika urinaria yang sering terjadi pada hewan peliharaan sebagai bagian dari infeksi saluran perkencingan. Cystitis dapat disebabkan oleh agen infeksi dan non-infeksi yang mengakibatkan pendarahan pada mukosa vesika urinaria. Seekor kucing persia betina bernama Lulu, sudah steril, berumur tiga tahun dengan bobot badan 3,3 kg mengalami keluhan hematuria, poliuria, dan stranguria. Pemeriksaan fisik menunjukkan vesika urinaria mengalami pembesaran dan nyeri saat dipalpasi. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan leukositosis, limfositosis, trombositopenia dan anemia mikrositik hipokromik. Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) teramati adanya penebalan pada dinding vesika urinaria dan massa hyperechoic. Selain itu juga dilakukan USG pada ginjal dan teramati bahwa ginjal dalam ukuran yang normal. Hasil urinalisis fisik urin menunjukkan urin berwarna merah, tidak berbuih, keruh, serta berbau amonia khas urin dan anyir darah. Urinalisis kimia urin menunjukkan adanya darah (+3), protein 300 mg/dL, leukosit (+), pH 6,5 dan berat jenis (BJ) urin 1,030. Pada pemeriksaan sedimentasi urin atau mikroskopis menunjukkan adanya kristal struvit, kalsium oksalat, dan asam urat. Kultur dan isolasi bakteri pada urin ditemukan adanya bakteri Staphylococcus sp. dan kucing kasus didiagnosis mengalami cystitis. Terapi yang diberikan berupa pemasangan kateter urin dan pemberiaan obat oral berupa antibiotik ciprofloxacin, antiinflamasi dexamethasone, terapi suportif hematodin, cystaid, multivitamin, serta pakan khusus bagi kucing penderita yang sedang menjalani perawatan saluran perkencingan. Kucing kasus menunjukkan hasil yang baik setelah dilakukan pengobatan selama satu minggu. Urinasi mulai lancar, tidak ada indikasi stranguria, dan hematuria sudah berkurang.