Laporan Kasus: Kombinasi Fipronil dan (S)-Methoprene secara Topikal dan Mandi Oat meal Koloid untuk Pengobatan Scabiosis pada Anak Kucing

  • Putu Devindia Trisha Suciada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Gusti Made Krisna Erawan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Scabiosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati pada lapisan korneum kulit kucing. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mudah menular dari satu kucing ke kucing yang lain dan bersifat zoonosis. Pemeriksaan dilakukan terhadap kucing persilangan lokal dan persia dengan keluhan menggaruk yang intens berkepanjangan pada saat makan, minum, bermain, maupun saat malam hari. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan adanya hiperkeratosis dan alopesia pada bagian telinga. Pada pemeriksaan penunjang dengan kerokan kulit atau skin scraping di bawah mikroskop terlihat tungau Notoedres cati, sedangkan pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan kucing mengalami leukositosis, limfositosis, granulositosis, anemia normositik hipokromik, dan trombositopenia. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang kucing kasus didiagnosis mengalami scabiosis. Terapi yang diberikan berupa pemberian spot-on kombinasi Fipronil 9.8% dan (S)-methoprene 11.8%, serta colloidal oat meal bath sebanyak 300 g dalam tiga liter air hangat dua kali seminggu. Tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan menggunakan bahan kimia, seperti biaya yang lebih ekonomis, memberikan efek samping yang minimal, serta potensi, dan efektivitas yang cukup tinggi. Colloidal oat meal memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai antiinflamasi, antipruritus, antioksidan, antijamur, prebiotik, sifat barrier repair, skin protection, moisturizing, serta untuk menenangkan kulit (shoothing). Hewan diobservasi hari ke-7, ke-21, dan ke-30 pascaterapi. Colloidal oat meal bath memberikan efek pengelupasaan hiperkeratosis pada mandi pertama. Pada pemeriksaan mikroskopis hari ke-7 pascaterapi dengan superficial skin scraping, sudah tidak ditemukan adanya tungau Notoedres cati. Pada hari ke-21 pascaterapi dengan colloidal oat meal bath dua kali seminggu, sudah tidak ada hiperkeratosis pada kulit kucing kasus. Hewan menunjukkan perkembangan yang baik dengan adanya perbaikan lesi kulit dan pertumbuhan rambut pada hari ke-30 pascaterapi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Putu Devindia Trisha Suciada, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

I Gusti Made Krisna Erawan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner

Published
2024-11-22
How to Cite
SUCIADA, Putu Devindia Trisha; BATAN, I Wayan; ERAWAN, I Gusti Made Krisna. Laporan Kasus: Kombinasi Fipronil dan (S)-Methoprene secara Topikal dan Mandi Oat meal Koloid untuk Pengobatan Scabiosis pada Anak Kucing. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 171-184, nov. 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/101464>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2024.13.2.171.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

<< < 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 > >>