UMUR DAN JENIS KELAMIN SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENINGKATAN KADAR SERUM GLUTAMIK-PIRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
Abstract
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis serta manajemen pasien untuk mencegah adanya komplikasi yang bersifat akut dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Hiperglikemia kronis yang terjadi berhubungan dengan kerusakan, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ, salah satunya organ hepar. Peningkatan aktivitas enzimserum glutamik-piruvik transaminase (SGPT) sering terjadi pada penderita DM.
Tujuan: Mengetahui umur dan jenis kelamin sebagai faktor resiko peningkatan kadar SGPT pada pasien DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Periode Juni 2015-Desember 2015.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Data menggunakan seluruh penderita DM tipe 2 yang dirawat inap di RSUP Sanglah Denpasar pada Juni 2015 – Desember 2015 yang melakukan pemeriksaan SGPT. Metode total sampling digunakkan untuk menentukan jumlah sampel. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS.
Hasil: Terdapat 60 subyek DM. Mayoritas pasien berumur >55 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil Penelitian didapatkan kadar SGPT mayoritas <33 IU/L. Berdasarkan analisis bivariat, kadar SGPT berdasarkan jenis kelamin menunjukkan hasil RR 2,864 (1,066-7,691) dan berdasarkan umur menunjukkan hasil 1,733 (0,710-4,233).
Simpulan: Jenis kelamin sebagai faktor risiko peningkatan kadar SGPT dan umur belum tentu sebagai faktor risiko peningkatan kadar SGPT pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUP Sanglah
Kata Kunci:DM Tipe 2, Kadar SGPT, Umur, Jenis Kelamin