GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PEDAGANG GORENGAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR DI DENPASAR TAHUN 2017
Abstract
Luka bakar adalah kerusakan yang terjadi pada kulit atau jaringan tubuh lainnya yang
disebabkan oleh panas atau radiasi, radioaktivitas, arus listrik, gesekan, atau kontak dengan
senyawa kimia. Data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2008 menunjukkan
prevalensi luka bakar di Indonesia berjumlah 2,2%, sementara data di RSUP Sanglah Denpasar
menunjukkan kejadian luka bakar pada tahun 2010 adalah sebanyak 333 orang. Penyebab
tertinggi terjadinya luka bakar adalah suhu tinggi atau panas (95%), dan terbagi menjadi 3 yaitu
melepuh (50%), kontak langsung dengan api (24%), dan kebakaran (26%). Luka bakar terbagi
atas 4 derajat, yaitu derajat 1, 2A, 2B, dan 3 dengan perbedaannya terletak pada kedalaman dan
tingkat keparahan luka bakar. Penanganan pertama sangat penting dalam kejadian luka bakar guna
mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh luka bakar, yaitu dengan mengaliri
luka menggunakan air dingin bersuhu 2-15°C dengan durasi 15 menit segera setelah terjadi luka
bakar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang dan
menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada 97 pedagang gorengan di
area Denpasar yang bersedia mengisi kuisioner. Dari penelitian didapatkan hanya 6 orang yang
pernah mendapat informasi tentang pencegahan dan penanganan pertama luka bakar. Hasil
penelitian didapatkan 88,7% responden berpengetahuan kurang dan 11,3% berpengetahuan cukup
dalam melakukan pencegahan dan penanganan pertama luka bakar.
Kata Kunci: Luka bakar, tingkat pengetahuan, pedagang gorengan