PERBANDINGAN OUTCOME TERAPI OPERATIF DAN NON OPERATIF FRAKTUR BATANG FEMUR PADA ANAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR JANUARI 2016 - MARET 2017
Abstract
Terapi fraktur batang femur pada anak telah dalam transisi sejak dua dekade belakangan untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas biaya, namun sering terjadi tumpang tindih dalam menentukan terapi yang ideal yaitu terapi operatif atau non operatif. Pemilihan terapi didasari berbagai pertimbangan salah satunya adalah dengan melihat outcome. Salah satu indikator outcome yang digunakan pada terapi fraktur batang femur pada anak dengan menggunakan skor Silva yang terdiri dari penilaian pemendekan tungkai bawah, deviasi angular, dan ROM fleksi lutut. Sehingga peneliti bertujuan untuk membandingkan outcome antara kelompok subjek dengan terapi operatif dan non operatif pada fraktur batang femur pada anak. Desain peneltian ini adalah studi analitik cross sectional dimana dilakukan pengambilan data sekunder yaitu data rekam medis untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian dan data primer dengan melakukan pemeriksaan fisik sesuai skor Silva untuk mengetahui tingkat atau grading outcome subjek penelitian. Total subjek peneltian yang berjumlah 30 orang, kelompok dengan terapi operatif memiliki tingkat outcome sangat baik dengan persentase 75% dan baik 25%, tidak ditemukan outcome cukup dan buruk. Pada kelompok terapi non operatif didapatkan outcome sangat baik 36.7% dan baik 64.3%, serta tidak ditemukan outcome cukup atau buruk. Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan outcome terapi operatif dan non operatif yang bermakna signifikan (p = 0,03). Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara outcome pada terapi operatif dan non operatif pada fraktur batang femur pada anak, yang mana outcome terapi operatif lebih baik dari pada non operatif.
Kata kunci : fraktur batang femur, terapi, outcome, anak