HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP “ ENAM TEPAT” DALAM PEMBERIAN OBAT
Abstract
Kegagalan proses pengobatan (Medication error) melalui pemberian obat memiliki potensi membahayakan pasien dalam proses perawatan maupun pengobatan, yang dapat menyebabkan resiko fatal dari suatu penyakit. Perawat bertugas untuk mengetahui setiap komponen dari perintah pemberian obat termasuk aspek “enam tepat”. Enam tepat terdiri dari tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat pendokumentasian. Ketepatan tersebut harus didasari dengan keterampilan, pendidikan, dan pengetahuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan penerapan prinsip “Enam Tepat” dalam pemberian obat. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Alat ukur menggunakan kuesioner penerapan prinsip “enam tepat” yang terdiri dari 20 pernyataan dan kuesioner karakteristik responden. Sampel berjumlah 124 perawat RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan prinsip enam tepat dilakukan analisa bivariate dengan menggunakan uji Sperman’s rho dengan hasil tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan perawat dengan penerapan prinsip “enam tepat “dalam pemberian obat (p value 0,390) dan ada hubungan antara lama kerja perawat dengan penerapan prinsip “enam tepat” dalam pemberian obat (p value 0,028).
Kata kunci: enam tepat, obat, tingkat pendidikan, lama kerja
ABSTRACT
Failure of the treatment process (Medication error) through drug administration has the potential to endanger the patient in the process of treatment and treatment, which can cause a fatal risk of an illness. The nurse is tasked with knowing each component of the drug administration order including the "six right" aspect. The right six consists of the right patient, the right medicine, the right dose, the right time, the right way, and the right documentation. This accuracy must be based on skills, education, and knowledge. The research aims to determine the relationship of the level of education and length of work of nurses with the application of the principle of "six right" in drug administration. The research method uses descriptive correlative with cross sectional design. The measuring instrument uses a questionnaire applying the principle of "six right" consisting of 20 statements and questionnaire characteristics of respondents. The sample consisted of 124 nurses Soewondo Hospital Kendal. The relationship between the level of education and the length of service of nurses with the six principles is appropriate to do a bivariate analysis using the Sperman's rho test with the result that there is no relationship between the level of education of nurses and the application of the "six right" principle in drug administration (p value 0.390) and there is a relationship between the length of work of nurses by applying the "six right" principle in drug administration (p value 0.028).
Keywords: Six-right, drug, level education, length o f working
Downloads
References
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia. (2016). Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia. Jakarta : AIPNI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien (Patient Safety). Jakarta : Departemen kesehatan Republik Indonesia.
Faizin, Achmad & Winarsih. (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Volume 1 Nomor 3.
Fatimah, F.S. & Rosa, E.M. (2014). Efektifitas Pelatihan Patient Safety; Komunikasi S-BAR pada Perawat dalam Menurunkan Kesalahan Pemberian Obat Injeksi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Volume 2 Nomor 1.
Hilmawan, Febri Adhi, dll. (2014). Hubungan antara Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) Pemberian Obat Prinsip Enam Benar dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSUD Ungaran. Jurnal Ilmi Keperawatan dan Kebidanan Volume 2 Nomor 1.
Ince, M, dan Erlin, K. (2011). Hubungan Kepatuhan Perawat IGD dalam Melaksanakan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis di RS Baptis Kediri.
Karch, M. A. (2010). Buku Ajar Farmakologi Keperawatan. Jakarta : EGC.
Kuntarti. (2014). Tingkat Penerapan Prinsip'EnamTepat' Dalam Pemberian Obat Oleh Perawat di Ruang Rawat lnap. Jurnal Keperawatan lndonesia 1 Maret 2015, 19(1) : 19-25.
Made, K. V. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan staf perawat dan staf farmasi menggunakan enam benar dalam menurunkan kasus kejadian yang tidak diharapkan dan kejadian nyaris cedera di Rumah Sakit Umum Surya Husada. http://lontar.ui.ac.id
Mahfudhah, N.A., dan Mayasari, P. (2018). Pemberian Obat Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Banda Aceh, JIM FKEP Volume III, 4 : 49-54.
Perwitasari, Dyah Aryani, et all. (2010). Medication Errors in Outpatients of a Government Hospital in Yogyakarta Indonesia. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research Page 8 Volume 1, Issue 1,Article 002.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Riani. (2011).Budaya organisasi, Graha Ilmu:Yogyakarta.
Robbins, P.S., & Judge, T.A. (2008). Perilaku organisasi. ed:12. Jakarta: Salemba Medika
Smith, T. J. & Johnson, J.Y. (2010). Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Jakarta : EGC.
Utami, R., Wijaya, D., dan Rahmawati, I. (2015). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Prinsip 12 Benar dalam Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap RSU dr. H Koesnadi Bondowoso. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol 3 (3) :457-463.
Yulhelmi. (2009). Gambaran pelaksanaan prinsip enam benardalam pemberian obat oleh perawat di Irna B RSUP DR. M. Djamil Padang. http://www.repository.unand.ac.id