Pengaruh formulasi pupuk cair berbasis limbah organik dan penambahan konsorsium mikroba pelarut fosfat terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
Abstract
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai gizi dan nilai ekonomi tinggi. Peningkatan produksi cabai dapat dilakukan dengan upaya perbaikan kesuburan tanah melalui pemupukan yang optimal dan ramah lingkungan. Air cucian beras dapat dimanfaatkan sebagai POC yang dikombinasikan dengan molase dan mikroba pelarut fosfat (MPF). Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi pemanfaatan formulasi POC terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dan menentukan perbandingan yang tepat antara air cucian beras dan molase dengan penambahan konsorsium MPF dalam memformulasi POC. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 4 ulangan. Perlakuan ada 7 yaitu Y1 = Kontrol I (tanpa perlakuan); Y2 = Kontrol II (POC komersial); Y3 = 5% air cucian beras + 5% molase + 10 mL konsorsium MPF; Y4 = 10% air cucian beras + 10% molase + 10 mL konsorsium MPF; Y5 = 15% air cucian beras + 15% molase + 10 mL konsorsium MPF; Y6 = 20% air cucian beras + 20% molase + 10 mL konsorsium MPF; dan Y7 = 25% air cucian beras + 25% molase + 10 mL konsorsium MPF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan Y7 memberikan respon yang baik terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit dibandingkan dengan pemberian perlakuan formulasi POC lainnya.
Downloads
References
Akasah, W, Fauzi, Damanik MMB. 2018. Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Akibat Pemberian Kombinasi Bahan Organik dan SP-36 pada Tanah Ultisol. Jurnal Agroekoteknologi. 6(3): 640-647.
Alawiah, SD, Darmayasa IBG, dan Sundra IK. 2015. Isolasi dan Optimalisasi Pertumbuhan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) pada Limbah Tahu Dengan Menggunakan Konsentrasi Karbon (C) yang Berbeda. Jurnal Simbiosis. 3(1): 326-329.
Badan Pusat Statistik. 2019. Produksi Tanaman Sayuran 2019. Bps-Statistic: Jakarta.
Cesaria, RY, Wirosoedarmo R, Suharto B. 2014. Pengaruh Penggunaan Starter Terhadap Kualitas Fermentasi Limbah Cair Tapioka Sebagai Alternatif Pupuk Cair. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(2): 8-14.
Chairafahmi, RZ, Suwirmen, Noli ZA. 2018. Aplikasi Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Indigenous HPPB Untuk Pertumbuhan Desmodium heterophyllum pada Tanah Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 6(1): 6-14.
Fakruddin, M, Mannan KSB, Mazumdar RM, Chowdhury A, Hossain MN. 2013. Identification and Characterization of Microorganism: DNA-fingerprinting Methods. Songklanakarin Journal of Science and Technology. 35(4): 397-404.
Ginting, AK. 2017. Pengaruh Pemberian Nitrogen dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Legum Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens dan Arachis pintoi. (Skripsi). Universitas Jambi. Jambi.
Hafsari, AR, Pertiwi VD. 2017. Isolasi dan Identifikasi Kapang Pelarut Fosfat Guang Gua Pawon. Biota. 10(2): 165-180.
Hindersah, R, Setiawati MR, Asmiran P, Fitriatin BN. 2020. Formulation of Bacillus and Azotobacter Consortia in Liquid Cultures: Preliminary Research on Microbes-Coated Urea. International Journal of Agriculture System. 8(1): 1-10.
Istiqomah, Aini LQ, Abadi AL. 2017. Kemampuan Bacillus subtilus dan Pseudomonas fluorescens Dalam Melarutkan Fosfat dan Memproduksi Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat. Buana Sains. 17(1): 75-84.
Kalay, AM, Hindersah R, Talahaturuson A, Langoi AF. 2016. Efek Pemberian Pupuk Hayati Konsorsium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Agroekoteknologi. 8(2): 131-138.
Kusuma, AP, Istirokhatun T, Purwono. 2017. Pengaruh Penambahan Urin Sapi dan Molase Terhadap Kandungan C Organik dan Nitrogen Total dalam Pengolahan Limbah Padat Isi Rumen RPH dengan Pengomposan Aerobik. Jurnal Teknik Lingkungan. 6(1): 1-9.
Larasati, ED, Rukmi MGI, Kusdiyantini E, Ginting RCB. 2018. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat dari Tanah Gambut. Bioma. 20(1): 1-8.
Lede, N, Muchtar R, Sholihah SM. 2018. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Penggunaan Trichokompos pada Pemupukan Berimbang. Ilmiah Respati. 9(2): 1-9.
Lisa, Widiati BR, Muhanniah. 2018. Serapan Unsur Hara Fosfor (P) Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizotobacter) dan Trichokompos. Jurnal Agrotan. 4(1): 57-73.
Litaay, M, Sari K, Gobel RB, Haedar N. 2017. Potensi Abalon Tropis Haliotis asinina L. Sebagai Sumber Inokulum Jamur Simbion Penghasil Antimikroba. Spermonde. 3(1): 42-46.
Mamondol, MR. 2016. Respon Beberapa Komoditas Sayuran (Tomat, Cabai Rawit, dan Ketimun) Terhadap Kombinasi Pemberian Bokashi dan Air Cucian Beras. Jurnal Envira. 1(1): 1-13.
Mastur, Syafaruddin, Syakir M. 2015. Peran dan Pengelolaan Hara Nitrogen pada Tanaman Tebu Untuk Peningkatan Produktivitas Tebu. Perspektif. 14(2): 73-86.
Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR. 140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. Percetakan Negara: Jakarta.
Nuraisya, Pata’dungan YS, Hasanah U. 2020. Bakteri Pelarut Fosfat Indigen Rizosfer Kopi (Coffea sp.) dan Paitan (Tithonia diversifolia): Kemampuan Melarutkan Fosfat Dalam Media Pikovskaya Cair. Agrotekbis. 8(3): 483-491.
Nuryati, L, Waryanto B, Widaningsih R. 2016. Komoditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian: Jakarta.
Oksana, Irfan M, Fianiray AR, Zam SI. 2020. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat pada Tanah Ultisol di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Agrotechnology Research Journal. 4(1): 22-25.
Pagiu, S. 2013. Eksplorasi dan Skrining Bakteri Pelarut Fosfat dari Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Jurnal Agroland. 19(3): 159-164.
Rahmawati, ID, Purwani KI, Muhibuddin A. 2018. Pengaruh Konsentrasi Pupuk P Terhadap Tinggi dan Panjang Akar Tagetes erecta L. (Marigold) Terinfeksi Mikoriza yang Ditanam Secara Hidroponik. Jurnal Sains dan Seni. 7(2): 42-46.
Restu, M, Mappangaja B. 2005. Produksi Polong dan Biji Tanaman Gamal (Glirisidia sepium) dari Berbagai Provenansi Dengan Pemupukan NPK. Jurnal Perennial. 2(1): 21-24.
Rizki, A, Oktiawan W, Wardhana IW. 2015. Pengolahan Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Menjadi Pupuk Cair yang Diperkaya Dengan Unsur Magnesium (Mg) yang Berasal dari Limbah Garam (Bittern). Jurnal Teknik Lingkungan. 4(3): 1-10.
Roekhan, A, Dayanti AI, Oktaviani R, Dewi FS, Anastasya NA. 2020. Kemampuan Multifungsi Bakteri Kitinolitik UB Forest pada Budidaya Kedelai. Fakultas Pertanian Universitas Brawjiaya: Malang.
Sari, E, Noli ZA, Suwirmen. 2018. Pengaruh Pupuk N dan Cekaman Kekeringan Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Artemisinin Tanaman Artemisia vulgaris L.. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 6(2): 71-78.
Sharon, JA, Hathwaik LT, Glenn GM, Imam SH, Lee CC. 2016. Isolation of Efficient Phosphate Solubilizing Bacteria Capable of Enhancing Tomato Plant Growth. Journal of Soil Science and Plant Nutrition. 16(2): 525-536.
Suartini, NLPE, Darmayasa IBG, Ardhana IPG. 2013. Uji Keberadaan dan Karakterisasi Mikroba Pelarut Fosfat pada Berbagai Merek Pupuk Organik. Jurnal Biologi. 16(1): 42-46.
Wijayanti, P, Hastuti ED, Haryanti S. 2019. Pengaruh Masa Inkubasi Pupuk dari Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 4(1): 21-28.