Pengaruh Konsentrasi Disinfektan Menggunakan Film Plastik Terperforasi terhadap Susut Bobot dan Mutu Cabai Rawit Selama Penyimpanan
Abstract
ABSTRAK
Cabai rawit (Capsicum frutescens L) adalah salah satu buah cabai yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, menambah nafsu makan, menguatkan kembali tangan dan kaki yang lemas, melegakan hidung tersumbat pada penyakit sinusitis, mengobati migrain, sebagai obat penyakit rematik, sakit perut dan kediginan. Penanganan pascapanen cabai rawit harus dilakukan secara baik dan hati-hati karena buah cabai rawit memiliki sifat yang mudah mengalami kemunduran mutu setelah panen, dan dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan kuantitas maupun susut kualitas. Penggunaan disinfektan jenis clorin dapat memperlambat laju kemunduran mutu produk, terutama akibat dari infeksi mikroorganisme. Penggunaan plastik film sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan film plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan disinfektan dan kemasan plastic terperforasi beberapa atribut mutu buah cabai rawit selama penyimpanan pada suhu 10+1oC dan untuk mengetahui kombinasi konsentrasi larutan disinfektan dan presentase perforasi plastik kemasan optimal untuk mempertahankan mutu buah cabai rawit selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama merupakan perlakuan perendaman laruran klorin yang terdiri dari konsentrasi 0 ppm, 75 ppm, dan 150 ppm. Faktor kedua merupakan perlakuan persentase lubang perforasi kemasan yang terdiri dari 0%, 2%, 4%, dan 6%. Penelitian ini menggunakan jenis plastic polypropylene berukuran 20 cm x 30 cm dengan ketebalan 0,06 mm. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali dengan berat masing-masing kemasan 250 gram untuk setiap unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman larutan disinfektan 150ppm dengan kemasan lubang terperforasi sebesar 6% secara signifikan mampu mengurangi susut bobot dan atribut mutu buah cabai rawit dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
ABSTRACT
Cayenne pepper (Capsicum frutescens L) is one of the chilies that is widely cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price, can be used as a cooking spice, increases appetite, strengthens weak hands and feet, relieves stuffy noses in diseases sinusitis, treating migraines, as a medicine for rheumatic diseases, stomach aches and chills. Post-harvest handling of cayenne pepper must be carried out properly and carefully because cayenne pepper has a characteristic that easily deteriorates after harvest, and can experience damage which causes quantity and quality loss. The use of chlorine-type disinfectants can slow down the rate of deterioration in product quality, especially as a result of microorganism infection. The use of plastic film as a packaging material for fruits can extend the shelf life of fresh horticultural products, where plastic film packaging provides changes in atmospheric gases in the packaging that are different from the normal air atmosphere which can slow down physiological changes associated with ripening and withering. This study aims to determine the effect of the concentration of disinfectant solution and perforated plastic packaging on several quality attributes of cayenne pepper during storage at 10+1oC and to determine the optimal combination of disinfectant solution concentration and percentage of perforated plastic packaging to maintain the quality of cayenne pepper during storage. The experimental design used was a completely randomized factorial design with two factors. The first factor was the chlorine solution immersion treatment which consisted of concentrations of 0 ppm, 75 ppm, and 150 ppm. The second factor is the treatment of the percentage of packaging perforations consisting of 0%, 2%, 4%, and 6%. This study used a type of polypropylene plastic measuring 20 cm x 30 cm with a thickness of 0.06 mm. Each treatment was repeated three times with a weight of 250 grams each for each experimental unit. The results showed that the immersion treatment with a disinfectant solution of 150 ppm with perforated hole packaging of 6% was able to significantly reduce weight loss and fruit quality attributes of cayenne pepper compared to other treatments.
Downloads
References
Brown, W.E. 1992. Plastic in Food Packaging. Macel Dekker, Inc. New York.
Cahyani, D. A., & Suhastyo, A. A. (2020). Penambahan bahan perendaman terhadap kadungan vitamin c serbuk cabai. Jurnal Ilmiah Media Agrosains, 6(2), 50-55.
Hayati, R., & Nasution, J. V. R. (2021). Penentuan pelapisan kitosan terbaik dan tingkat kematangan pada cabai merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Agrium, 18(2).
Karmida, K., Marliah, A., & Hayati, R. (2022). pengaruh lama pencelupan dengan edible coating gel lidah buaya (Aloe vera) dan lama simpan terhadap kualitas cabai rawit (capsicum frutescens L.). Jurnal Floratek, 17(2), 80-97.
Kertadana, I. M. A., Pudja, I. A. R. P., & Kencana, P. K. D. (2019). Studi Pengemasan Plastik Polipropilen Terperforasi Terhadap Mutu Kesegaran Asparagus (Asparagus officinalis L) Selama Penyimpanan Dingin. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 8(2), 193-203
Komar N, Rakhmadiono S, Kurnia L. 2001. Teknik Penyimpanan Bawang Merah Pasca Panen di Jawa Timur. J. Teknologi Pertanian 2 (2) : 79-95.
Mandana, G. O., Utama, I. M. S., & Yulianti, N. L. (2012). Pengaruh Larutan Disinfektan dan Pengemasan Atmosfer Termodifikasi Menggunakan Film Plastik Terperforasi Terhadap Susust Bobot dan Mutu Buah Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Selama Penyimpanan. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 1(1).
Murti, K. H. (2019). Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Vitamin C Buah Cabai Keriting Lado F1 (Capsicum Annuum L). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 5(3), 245-256.
Nuning, N., Hayati, R., & Hasanuddin, H. (2022). Pengaruh Lama Perendaman Edible Coating Gel Aloe Vera (Aloe vera L.) Terhadap Kualitas Cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Floratek, 17(1), 1-8.
Nurdjannah R, Purwanto YA, Sutrisno. 2014. Pengaruh jenis kemasan dan penyimpanan dingin
terhadap mutu fisik cabai merah. J. Pascapanen 11 (1) : 19-29.
Parfiyanti, E. A., Hastuti, R. B., & Hastuti, E. D. (2016). Pengaruh suhu pengeringan yang berbeda terhadap kualitas cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Akademika Biologi, 5(1), 82-92.
Rukmana. 2005. Penanganan Pasca Panen Cabai Merah. yogyakarta: kanisius.
Samad, M. Y. (2012). Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas hortikultura.
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 8(1).
Saputri, L., Lewuras, A. M. P., Minah, F. N., & Astuti, S. (2022). Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Kadar Air dan Kadar Vitamin C pada Bubuk Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.). Prosiding SENIATI, 6(3), 636-643.
Sulistyaningrum, A., & Darudryo, D. (2018). Decreasing of Cayenne Pepper Quality During Storage in Room Temperature. JURNAL AGRONIDA, 4(2)
Tjandra, E., 2011, Panen Cabai Rawit Di Polybag, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta Anggraini, R., Equator, P. T., & Permatasari, N. D. (2017). Pengaruh lubang perforasi dan jenis plastik kemasan terhadap kualitas sawi hijau (brassica juncea l).
Utama, I M.S. 2005. Mempelajari Pengaruh Ketebalan Plastik Film Polietilen Densitas Rendah Sebagai Bahan Kemasan Buah Manggis Terhadap Modifikasi Gas Oksigen Dan Karbondioksida. Agritrop 25(1):1-11