Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) dan Suhu Pemasakan Terhadap Mutu Se'i Bandeng
Abstract
Ikan Bandeng memiliki rasa yang gurih, rasa daging kenyal. Ikan Bandeng digolongkan sebagai ikan berprotein tinggi dan berlemak rendah. Pengasapan menjadi salah satu metode pengawetan yang dapat diterapkan pada ikan bandeng. . Pengasapan dengan asap cair lebih praktis dan mengandung senyawa fenol, karbonil dan asam organik. Asap cair modern yang digunakan yaitu asap cair bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair dan suhu pemasakan yang berbeda terhadap mutu se’i bandeng. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi asap cair, terdiri dari 4%, 6% dan 8%. Faktor kedua adalah suhu pemasakan, terdiri 60oC, 80oC, dan 100oC. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada konsentrasi asap cair bamboo tabah 8% dan suhu pemasakann 100oC, dengan pemanasan selama 4 jam menghasilkan pH 5,5, kadar air 50,70%, kadar abu 2,70%, kadar protein 15,91 %, uji skoring kenampakan 4,67, uji skoring bau 4,67, uji skoring rasa 4,53, dan uji skoring tekstur 4,67.
Milkfish has a savory flavor, a taste of chewy meat. Milkfish is classified as a high-protein and low-fatty fish. the fumigation are one of the methods of preservation that can be applied to milkfish. Fumigation with liquid smoke is more practical and contains compounds of phenol, carbonyl and organic acids. Liquid smoke comes from stem of tabah bamboo (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). the purpose of this research is to know how the effect of liquid smoke with various concentrations and the different of temperature cooking towards quality se’i of milkfish. the used method is complete random planning within two factors. the first factor is the concentration of liquid smoke, consisting of 4%, 6%, and 8%. the second factors is the cooking temperature, consisting of 600C, 800C, and 1000C. the best combination of treatment is 8% concentration liquid smoke and temperature of cooking is 1000C during 4 hours result pH 5.5, content moisture 50.70%, ash 2.70%, protein 15.91%, visibility 4,67, aroma 4,67, taste 4,53, and texture 4,67.
Downloads
References
Budijanto, S., Hasbullah, R., Prabawati, S., & Zuraida, I. (2019). Identifikasi dan uji keamanan asap cair tempurung kelapa untuk produk pangan. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 5(1), 32-40.
Darmadji, P. (1996). Aktivitas Antibakteri Asap Cair yang Diproduksi dari Bermacam-macam Limbah Pertanian. Agritech, 16(1996).
De Man, J. M. (1997). Kimia Makanan. Penerbit ITB. Bandung.
Fellows, P. J. (2009). Food processing technology: principles and practice. Elsevier.
Goulas, A. E., & Kontominas, M. G. (2005). Effect of salting and smoking-method on the keeping quality of chub mackerel (Scomber japonicus): biochemical and sensory attributes. Food chemistry, 93(3), 511-520.
Hadiwiyoto. 1993. Teknologi Hasil Perikanan. Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Hafi luddin dan Haryo T. 2011. Penambahan Kitosan pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) sebagai Cita Rasa Lumpur (Geosmine). Jurnal Embryo 2(8): 126-132.
Horwitz, W., Chichilo, P., & Reynolds, H. (1970). Official methods of analysis of the Association of Official Analytical Chemists. Official methods of analysis of the Association of Official Analytical Chemists.
Kencana, P. K. D., Widia, W. dan Antara, N. S. 2012. Praktek Baik Budi Daya Bambu Rebung Tabah (Gigantochloa Nigrociliata Buse-Kurz)’, pp. 1–69.
Pavlov, A., Dimitrov, D., Penchev, G., & Georgiev, L. (2008). Structural Changes in Common Carp (Cyprinus carpio L.) Fish Meat During Freezing. Bulgarian Journal of Veterinary Medicine, 11(2), 131-136.
Putra, D. (2010). Asap Cair Pengawet Makanan. Asap-cairpengawet-makanan. wordpress. com. Diakses 04 Oktober 2016.
Sedjati, S. (2006). Pengaruh Konsentrasi Khitosan Terhadap Mutu Ikan Teri (Stolephorus heterolobus) Asin Kering Selama Penyimpanan Suhu Kamar (Doctoral Dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Soekarto, S. T. (1990). Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. 1997. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta.
Winarno, F. G. 1995. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Winarno. F. G. 2004. Kimia Pangandan Gizi. Gramedia. Jakarta
Yazid, E., & Nursanti, L. (2006). Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hlm, 66-68.