Modifikasi sistem Modifikasi Penampung Slurry pada Bioreaktor Portabel Penghasil Biogas
Abstract
Abstrak
Penggunaan bahan terpal PVC menjadi penampung slurry pada bioreaktor portabel memiliki potensi kebocoran yang tinggi. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tabung plastik High Density Polyethylene (HDPE) 200 liter menjadi penampung slurry pada bioreaktor portabel dengan proses fermentasi biogas secara kedap udara (anaerobik). Perancangan alat dilakukan secara struktural (meliputi perhitungan volume tabung reaktor, volume ruang gas, dan volume ruang slurry) dan fungsional (meliputi pembuatan saluran masuk, saluran keluar residu, dan saluran gas). Parameter yang diuji antara lain suhu, pH, dan tekanan biogas. Hasil penelitian menunjukkan fermentasi campuran slurry kotoran babi dan air selama 25 hari menghasilkan volume biogas sebesar 0,0487824 m3, suhu yang dihasilkan yaitu 20oC-29.9oC (mesofilik), dan nilai pH slurry selama proses fermentasi adalah 6,3. Tabung plastik HDPE dapat dimanfaatkan menjadi penampung slurry karena mampu melakukan proses fermentasi secara kedap udara (anaerobik).
Abstract
Using PVC tarpaulin as a slurry container in portable bioreactors has a high potential for leakage. This research aims to determine the ability of a 200-liter High-Density Polyethylene (HDPE) plastic tube to contain slurry in a portable bioreactor with an airtight (anaerobic) biogas fermentation process. The equipment design is carried out structurally (includes calculating the volume of the reactor tube, volume of the gas chamber, and volume of the slurry chamber) and functionally (includes making the inlet channel, residue outlet channel, and gas channel). The parameters tested include temperature, pH, and biogas pressure. The research results showed that fermentation of a mixture of pig manure slurry and water for 25 days produced a biogas volume of 0.0487824 m3, the resulting temperature was 20oC-29.9oC (mesophilic), and the pH value of the slurry during the fermentation process was 6.3. HDPE plastic tubes can be used as slurry containers because they can carry out the fermentation process in an airtight (anaerobic) manner.
Downloads
References
Adianto. (2011). Aliran Slurry di Dalam Digester Biogas Tipe Aliran Kontinyu. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Universitas Indoesia.
Aulya, N., F., J. Bambang, R., & Yusron, S. (2014). Rancang Bangun Reaktor Biogas Portable dengan Sistem Pemurnian Menggunakan Mikroalga Chlorella sp. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 2(2), 138–146.
Haryanto, A. (2019). Desain Sistem Penyimpanan Biogas Pada Tangki Bertekanan. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor.
Kurniawati, M., & Krisnaningsih, A. T. N. (2021). Pengembangan biodigester anaerob portabel penghasil biogas dari limbah kotoran ayam. Jurnal Sains Peternakan, 9(2), 95–99.
Muhammad, F., Hidayat, J. Wasiq, & Wiryani, E. (2017). Pembuatan Biogas Sebagai Energi Alternatif Dari Limbah Organik Berbasis Peternakan Terpadu dan Berkelanjutan di Unggaran, Kab. Semarang. Abdi Insani Unram, 4, 2–6.
Muharrami, L. , K. (2017). Uji Karakterisasi Tarik dan Termal Plastik HDPE dengan Filler Abu Layang dan Silane. Journal of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Putra, G. M. D. P., Abdullah, S. H., Priyati, A., Setiawati, D. A., & ]Muttalib, S. A. (2017). Rancang Bangun Reaktor Biogas Tipe Portable Dari Limbah Kotoran Ternak Sapi. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 5(1), 369–374. https://doi.org/10.29303/jrpb.v5i1.49
Rivaldo, A. R. (2021). Sistem Biogas Sebagai Energi Terbarukan Skala Rumah Tangga Dengan Memanfaatkan Limbah Ampas Tahu. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Universitas Islam Riau.
Situmorang, R., Wirawan, I. P. S., & Anom, I. M. W. S. (2024). Perbandingan Produksi Biogas Biodigester Batch dan Kontinu pada Instalasi Biogas Kotoran Ternak Comparison. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 12, 109–116.
Taufikurrahman. (2011). Rancangan Desain Pemilihan Reaktor Biogas. Teknika, 30(1), 1–6.
Tricia, M. I., Widiastuti, I., & Lestari, S. (2020). Uji Potensi Biogas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan Jeroan Ikan Patin (Pangasius sp.) dan Kotoran Kuda. Fishtech-Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 6(1), 462–465. https://doi.org/10.1201/9781351072540-69
Utami, S., Iriani, P., & Suprianti, Y. (2019). Sistem Monitoring pH dan Volume Biogas Digester Dua Tahap menggunakan Mikrokontroler. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 7(1), 126. https://doi.org/10.26760/elkomika.v7i1.126
Widodo, T. W., Ahmad, A., A. Nurhasanah, & Rahmarestia, E. (2006). Rekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok Tani Ternak. Indonesian Journal of Agriculture, 2(2), 121–128.
Zulkarnaen, R., Bagus, I., Gunadnya, P., & Setiyo, Y. (2017). Modifikasi instalasi biogas kotoran sapi tipe fixed dome di anggota kelompok tani kanti sembada Desa Candikuning. Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 5, 22–27.