Evaluasi Penggunaan Lahan dan Teknik Konservasi Lahan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
Abstract
Abstrak
Evaluasi lahan merupakan proses pendugaan penggunaan lahan yang lebih efektif. Kegiatan evaluasi lahan meliputi kegiatan klasifikasi kesesuaian lahan. Pelaksanaan proses evaluasi lahan mempertimbangkan segala aspek yang ditentukan agar penggunaan lahan dapat dimaksimalkan. Desa Candikuning memiliki pola penggunaan lahan dan metode konservasi yang belum menunjukkan kesesuaian dengan kondisi lahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan di dataran tinggi Desa Candikuning dan mengetahui kesesuaian teknik konservasi lahan pertanian di Desa Candikuning. Metode yang digunakan adalah metode matching data dengan kondisi aktual pada lahan dengan data ideal serta perhitungan vertikal interval dan horizontal interval untuk konservasi lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: i) kelas kemampuan lahan pada daerah penelitian yaitu kelas I hingga kelas VII, ii) kesesuaian penggunaan lahan yang diperoleh yaitu 37 lahan sesuai dan 3 lahan tergolong tidak sesuai, iii) evaluasi konservasi teknis dengan perhitungan VI dan HI dilakukan pada 3 lahan yang tidak sesuai, iv) arahan penggunaan lahan dan konservasi teknis disesuaikan dengan kondisi unit lahan. Kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan lahan di lokasi penelitian terdapat 37 lahan sesuai dengan kelas kemampuan lahan sedangkan 3 lahan lainya meliputi lahan 4, lahan 12 dan 22 tidak menunjukan kesesuaian penggunaan lahan. Evaluasi koservasi teknis diberikan arahan konservasi sesuai dengan vertikal interval dan horizontal interval menurut FAO (1986).
Abstract
Land evaluation is a more effective process of estimating land use. Land evaluation activities include land classification activities. The implementation of the land evaluation process takes into account all aspects that have been determined so that land use can be maximized. Candikuning Village has land use patterns and coral reef methods that have not shown harmony with existing land conditions. This study aims to determine the suitability of land use in the highlands of Candikuning Village and to determine the suitability of agricultural land in Candikuning Village. The method used is the method of matching actual data on land with ideal data and calculating vertical intervals and horizontal intervals for land conservation. The results showed that: i) land capability classes in the study area were class I to class VII, ii) land use adjustments obtained were 37 suitable lands and 3 lands classified as unsuitable, iii) technical conservation evaluation with VI and HI calculations was carried out on 3 lands that were not suitable, iv) the direction of land use and technical conservation was adjusted to the conditions of the land unit. The conclusion obtained is that there are 37 land uses in the research location according to the land capability class while the other 3 lands include land 4, land 12 and 22 do not show land use suitability. Evaluation of technical conservation is given conservation directions according to the vertical interval and horizontal interval according to FAO (1986).
Downloads
References
Alfiyah, F., Nugroho, Y., & Rudy, G. S. (2020). Pengaruh Kelas Lereng Dan Tutupan Lahan Terhadap Solum Tanah, Kedalaman Efektif Akar Dan Ph Tanah. Jurnal Sylva Scienteae, 3(3), 499.
Anonim. (2021). Modul Evaluasi Lahan dan Kemampuan Lahan.
Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Jurusan Ilmu Tanah IPB.
Basuki, T. M. (2014). Indikator Dan Parameter Kriteria Lahan Untuk Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Lahan. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 11(3), 281–297.
Eni. (2014). Pengelolaan Lahan Pertanian Di Dataran Tinggi. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Issue Mi).
Fatimah, S. (2019). Evaluasi Praktek Konservasi Tanah Cara Teras Di Das Secang Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., Mi, 5–24.
Kementrian Pertanian. (2013). Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 79/Permentan/OT.140/8/2013 Tentang Pedoman Kesesuaian Lahan Pada Komoditas Tanaman Pangan.
Krisnayanti, N. K. A., Trigunasih, N. M., & Narka, I. W. (2023). Analisis Potensi dan Status Kerusakan Tanah pada Lahan Kering Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Baturiti , Kabupaten Tabanan , Provinsi Bali. Agrotop: Journal on Agriculture Science, 13(1), 124–136.
Osok, R. M., Talakua, S. M., & Supriadi, D. (2018). Penetapan Kelas Kemampuan Lahan Dan Arahan Rehabilitasi Lahan Das Wai Batu Merah Kota Ambon Provinsi Maluku. Agrologia, 7(1).
Permana, Y. I., Wicaksono, K. P., & Tyasmoro, S. Y. (2017). Pengaruh Arah Guludan terhadap Pertumbuhan Berbagai Tanaman Hortikultura. Jurnal Produksi Tanaman, 5(1), 15–23.
PermenLH No. 17. (2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah (pp. 1–34).
Ramadani, A., & Subagiada, K. (2016). Penentuan Zonasi Banjir Berdasarkan Parameter Kemiringan Lereng, Infiltrasi Tanah Dan Tutupan Lahan. Prosiding Seminar Sains Dan Teknologi FMIPA Unmul, 1(1).
Riski, M. (2020). Analisis Kemampuan Lahan Untuk Arahan Penggunaan Lahan Pada Lereng Timur Laut Gunung Agung Kabupaten Karangasem-BalI. Program Studi Pendidikan Seni Rupa, 19–32.
Salawangi, A. C., Lengkong, J., & Kaunang, D. (2020). Kajian porositas tanah lempung berpasir dan lempung berliat yang ditanami jagung dengan pemberian kompos. Cocos, 5(5), 1–9.
Setyaningsih, W., Sriyono, S., & Benardi, A. (2019). Kajian Kerusakan Lahan Di Daerah Aliran Sungai (Das) Kreo Akibat Pembangunan Pemukiman Di Sekitar Waduk Jatibarang Kota Semarang. Media Komunikasi Geografi, 19(2), 177.
Suarsana, I. W., Merit, I. N., & Sandi Adnyana, I. W. (2016). Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan Dan Arahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 10(2), 148.
Suleman, S., Rajamuddin, U. A., & Isrun, dan. (2016). Penilaian Kualitas Tanah Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 4(6), 712–718.
Suryani, A., Banuwa, I. S., Hidayat, K. F., & Syam, T. (2016). Evaluasi Kesesuaian Lahan Kualitatif Dan Kuantitatif Pertanaman Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Jurnal Agrotek Tropika, 4(2), 93–98.
Tejaningrum, M. A., Ardiansyah, M., & Widiatmaka, W. (2019). Evaluasi Terhadap Penggunaan Lahan dan Pola Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 19(1), 1–5.
Wahyudi, D. (2014). Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada Lahan Terdegradasi dalam Kawasan Hutan. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 6(2), 71–85.
Widiatmika. (2015). Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan Di Tuban, Jawa Timur. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(2), 247–259.
Yunagardasari, C., Paloloang, A. K., & Monde, A. (2017). Model infiltrasi pada berbagai penggunaan lahan di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 5(3), 315–323.