Kelayakan Usaha Pengolahan Kopi Pada Bumdes Eka Giri Karya Utama Desa Wanagiri Kabupaten Buleleng Provinsi Bali
Abstract
Potensi hasil perkebunan kopi yang cukup memadai perlu pengembangan dan pemanfaatan hasil produksi yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa menjadi dasar dalam pembentukan BUMDes Eka Giri Karya Utama. Pengembangan unit usaha ini ditujukan untuk mendukung terjadinya industri pengolahan kopi terintegrasi dan mampu berproduksi secara lebih efisien serta mampu menghasilkan produk sesuai tuntutan pasar yang dinamis. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan tata kelola, menganalisis kelayakan finansial dan menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) unit pengolahan kopi di BUMDes Eka Giri Karya Utama. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan analisis deskriftif dan analisis kelayakan usaha dengan kriteria insvestari yang digunakan adalah NPV (Net Present Value (NPV), IRR (Internal Rate of Return), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period, serta analisis sensitivitas. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam (in-depth interwiew), observasi lapangan dan studi pustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel manfaat dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Usaha Milik Desa di dalam pendiriannya dikelola dengan semangat ingin meningkatkan perekonomian desa, membuat desa menjadi desa yang mandiri dengan segala potensi yang ada di desa. Pengelolaan BUMDes ini dilakukan secara profesional, transparan, partisipatif dan berkelanjutan. sumber dana bagi unit usaha ini bersumber dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta pemerintah desa setempat. Berdasarkan hasil analisis finansial didapatkan Nilai NPV sebesar Rp 679.311.964,21, IRR sebesar 31,60%, Net B/C yaitu 2,85 dan PP adalah 4 tahun 7 bulan 2 hari. Selanjutnya hasil analisis sensitivitas dengan biaya operasional naik 25,18% didapatkan NPV Rp 434.079.320,45, IRR 23,17%, net B/C 2,12. Kemudian untuk asumsi penerimaan turun 14,28% didapatkan NPV Rp 388.934.679,50, IRR 22,02% dan Net B/C 2,02. Unit usaha pengolahan kopi ini layak dilaksanakan karena dapat memberikan keuntungan bagi pengelola karena memenuhi kriteria investasi. Berdasarkan analisis sensitivitas asumsi penurunan penerimaan lebih sensitif daripada pengingkatan biaya operasional. Kedepannya untuk pengembangan usaha pengelola perlu melakukan inovasi sehingga produk menjadi lebih menarik dan mempunyai daya saing serta melakukan investasi dibidang sumberdaya manusia dan pemasaran.