Keberlanjutan Usahatani Terintegrasi Antara Kopi Robusta dan Ternak Kambing di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pendapatan aktual, optimasi pendapatan dan menganalisis keberlanjutan usahatani terintegrasi antara kopi robusta dan ternak kambing di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan beberapa pertimbangan. Sampel penelitian berjumlah 30 orang petani ditambah tujuh orang pakar. Pengambilan data dengan metode wawancara mendalam, survei dengan koesioner, browsing melalui internet, studi literatur, catatan-catatan petani dan laporan-laporan dari dinas terkait. Analisis data dengan analisis Gross Margin, Linier Programming dengan bantuan Software BLPX88, Multidimensional Scaling (MDS) dengan pendekatan RAP-Farm, dan analisis Prospektif Partisipatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata pendapatan aktual petani dari usahatani terintegrasi antara kopi robusta dan ternak kambing sebesar Rp 19.179.508,00 per tahun atau Rp 1.598.292,00 per bulan. Optimasi pendapatan dari seluruh petani dengan luas lahan garapan 23,01 ha, dinyatakan usahatani terselenggara dengan optimal dengan pendapatan maksimum sebesar Rp 492.081.500,00 per tahun. Meningkat sebesar Rp 29.033.405,00 atau 6,27% per tahun dari nilai Gross Margin sebesar Rp 463.048.095,00 per tahun. Status keberlanjutan semua dimensi dinyatakan cukup berlanjut dengan nilai indeks sebesar 64,73. Berdasarkan analisis Prosfektif Partisipatif diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan yaitu, ketinggian tempat, tingkat pendidikan petani, kondisi iklim, kebijakan pemerintah, ketersediaan penyalur sarana produksi, frekuensi penyuluhan dan pelatihan petani, pengetahuan petani, koordinasi dengan lembaga/instansi, ketersediaan sarana produksi, ketersediaan modal petani. Dapat disarankan agar pendapatan petani perlu ditingkatkan lagi dengan penggunaan teknologi usahatani yang tepat. Untuk memaksimumkan pendapatan usahatani, petani sebaiknya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga yang masih tersisa banyak. Perlu dilakukan peningkatan nilai indeks dan status keberlanjutan pada semua dimensi melalui intervensi terhadap faktor-faktor kunci yang paling berpengaruh.