Mitos Bukit Buung Batu Majalan di Desa Adat Pengosekan: Analisis Ekologi Sastra

  • Ni Putu Novsa Dewi Universitas Udayana
  • I Wayan Suardiana Universitas Udayana
  • I Nyoman Duana Sutika Universitas Udayana

Abstract

This study is entitled "The Myth of Bukit Buung Batu Majalan in Pengosekan Traditional Village: Literary Ecological Analysis". This study aims to describe the literary ecology contained in it. This study uses the theory of literary eco-criticism. The listening method and the speaking method with recording techniques and note-taking techniques as well as using literal and idiomatic translation techniques are used in the data collection stage. The analytical descriptive method is used in the data analysis stage. Informal and formal methods are used in presenting the results of data analysis with deductive and inductive techniques. The results of this study are that this myth contains literary ecology which consists of 1) Pastoral narrative includes bucolic elements, arcadia construction elements, and elements of retreat and return discourse. 2) The apocalyptic narrative includes elements of the hero character, apocalyptic environmental elements, and elements of visions or predictions, and 3) Environmental wisdom values ??consisting of respect for nature, moral responsibility towards nature, solidarity towards nature, compassion and concern for nature, as well as the attitude of not disturbing natural life

Downloads

Download data is not yet available.

References

Audifax. (2005). Mite Harry Potter: Psikosemiotika dan Misteri Simbol di Balik Kisah Harry Potter. Yogyakarta: Jalasutra.

Endraswara, Suwardi. (2016). Metodelogi Penelitian Ekologi Sastra Konsep, Langkah, dan Penerapan.Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Faizah, U. (2020). Etika lingkungan dan Aplikasinya dalam Pendidikan Menurut Perspektif Aksiologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(1), 14-22. https://doi.org/10.23887/jfi.v3i1.22446

Jumarsa, J., Rizal, M., & Jailani, J. (2020). Korelasi antara Pengetahuan Lingkungan dengan Sikap Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Gampong Cot Siren Samalanga Kabupaten Bireuen. Jurnal Biology Education, 8(2), 109 - 121. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2820310

Keraf, Sony A. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Kurniawan, A. C. (2012). Mitos Pernikahan Ngalor-ngulon di Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar: Kajian Fenomenologis. Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Mastutie, F. (2002). Keragaman Pola Perubahan Rumah di Permukiman Nelayan Biringkanaya Makassar. Master Thesis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Openg, V. T. K., & Thomas, V. (2015). Mamar Sebagai Kearifan Ekologi Masyarakat Adat Atoin Meto dalam Kaitan Pelestarian Sumber Daya Air di Desa Femnasi, Timor Tengah Utara. Humanis: Journalof Arts and Humanities, 1-8. https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/15640

Pangemanan, S. P., Endoh, E., Rawis, J. O., & Warouw, Z. (2019). Pemeliharaan Itik Sistem Gembala Sebagai Upaya Peternak Itik Petelur dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam di Pesisir Danau Tondano Kabupaten Minahasa. Jurnal MIPA, 8(3), 146 - 149. https://doi.org/10.35799/jmuo.8.3.2019.26163

Perpustakaan Badan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bali – Indonesia Edisi Ke-3. (2016). Denpasar: Balai Bahasa Bali.
Peursen, V. (1976). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Purwati, N. K. I., & Setiawan, A. (2021). Kepedulian Tokoh terhadap Lingkungan Alam pada Novel Sumur Minyak Air Mata. Alfabeta: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 4(2), 49 - 60. https://doi.org/10.36379/estetika.v2i1.110

Putri, D. A. E. (2015). Kearifan Ekologi Masyarakat Bayung Gede dalam Pelestarian Hutan Setra Ari-Ari di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Humanis, 22 - 30. https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/21331

Simun, F. (2006). Kebudayaan dan Waktu Senggang. Yogyakarta: Jalasutra.

Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sukmawan, S. (2014). Apokaliptisme Sastra Lisan Lereng Arjuna. Sirok Bastra, 2(2), 169 - 171. http://sirokbastra.kemdikbud.go.id/index.php/sirokbastra/article/view/43

Sukmawan, S. 2016. Ekokritik Sastra: Menanggap Sasmita Arcadia. Universitas Brawijaya Press.

Sulistijani, E. (2018). Kearifan Lokal dalam Kumpulan Puisi Kidung Cisadane Karya Rini Intama (Kajian Ekokritik Sastra). Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(1), 1 - 15. https://doi.org/10.14710/nusa.13.1.1-15

Susanti, E., & Anggara, I. P. (2020). Analisis Mitigasi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 10(2), 324 - 332. https://ejournal.ipdn.ac.id/JIWBP/article/view/1374/836

Wulandari, Y. (2017). Kearifan ekologis dalam Mitos “Bujang Sembilan” (asal usul Danau Maninjau). Madah, 8(1), 105 - 114. https://dx.doi.org/10.26499/madah.v8i1.376
Published
2023-02-24
How to Cite
DEWI, Ni Putu Novsa; SUARDIANA, I Wayan; DUANA SUTIKA, I Nyoman. Mitos Bukit Buung Batu Majalan di Desa Adat Pengosekan: Analisis Ekologi Sastra. Humanis, [S.l.], v. 27, n. 1, p. 53-64, feb. 2023. ISSN 2302-920X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/94599>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JH.2023.v27.i01.p06.
Section
Articles