Verba Berobjek Ganda Bahasa Jepang
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata kerja yang melibatkan objek ganda, yaitu kata kerja ageru ‘memberi’, oshieru ‘mengajar/ajar’, kureru ‘memberi’,dan kau ‘membeli’, sehingga memunculkan objek tak langsung dalam struktur kalimat bahasa Jepang (BJ). Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Givon (2001), Kindaichi (1976), Tsunoda (2002), Tsujimura (1996), dan Nitta (1991). Penelitian ini menunjukkan bahasa Jepang merupakan bahasa yang bertanda atau berkasus. Kasus dalam bahasa Jepang berkaitan erat dengan sistem kebermarkahan dalam struktur kalimat bahasa Jepang. Pemarkah tersebut dilekatkan setelah nomina (kata benda). Pemarkah atau partikel yang menyatakan objek langsung adalah pemarkah akusatif o dan pemarkah datif ni sebagai pemarkah objek tak langsung. Hasil penelitian ini adalah (1) verba-verba yang memungkinkan munculnya objek ganda, khususnya objek tak langsung (OTL) dalam konstruksi bahasa Jepang merupakan verba transitif atau verba aksi berpemarkah ni , yaitu verba ageru ‘memberi’, oshieru ‘mengajar/ajar’, kureru ‘memberi’, dan kau ‘membeli’, dan (2) verba-verba tersebut secara semantis merupakan keizoku doushi ‘verba kontinuatif’.
Downloads
References
Blake, Barry J.2001. Case. Cambridge: Cambrige University Press
Givon, Talmy.(2001). Syntax An Introduction. Vol I. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.
Katamba, Francis. 1993. Modern Linguistics: Morphology. London: The Macmillan Press
Kindaichi, Haruhiko. (1976). Nihongo. “Bahasa Jepang”. Tokyo : Iwanami Shoten.
Nitta, Yoshio.(1991). Nihongo Bunpou Kenkyuu Josetsu. Toukyou-Japan: Kuroshio Shuppan.
Shibatani, Masayoshi. 2012. Grammatical Relations and Surface Cases. USA: Linguistic Society of America http://www.jstor.org/page/info/about/policies/terms.jsp.
Tsunoda, Tasaku.(2002). Sekai no Gengo to Nihongo: Gengo Ruikeiron kara Mita Nihongo. Tokyo: Kuroshio Shuppan.
Verhaar, JWM. 1999. Asas- Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University.