Perbedaan motivasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin dan urutan kelahiran di SMAN 1 Tabanan dengan sistem full day school

  • Gusti Ayu Nyoman Dyah Malini Universitas Udayana
  • I Gusti Ayu Diah Fridari Universitas Udayana

Abstract

Motivasi adalah suatu dorongan yang menyebabkan individu bergerak untuk mencapai suatu hal yang diinginkan. Pendidikan SMA saat ini menggunakan sistem full day school dengan durasi waktu yang lebih lama menekankan pentingnya motivasi belajar siswa. Motivasi setiap individu berbeda-beda dilihat dari tingkat prestasi yang dimiliki masing-masing siswa, baik laki-laki dan perempuan. Pengalaman pada awal tahun kehidupan dan adanya harapan dari orangtua merupakan faktor yang memengaruhi motivasi siswa. Urutan kelahiran yang dianggap sebagai sistem sosial pertama bagi anak dalam lingkungan keluarga menyebabkan adanya perbedaan masing-masing karakter yang dimiliki oleh anak dan memengaruhi motivasi belajarnya sesuai dengan bagaimana perbedaan harapan yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan dan pengaruh jenis kelamin dan urutan kelahiran terhadap motivasi belajar siswa dengan sistem full day school. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 240 remaja pada rentang usia 15– 18 tahun dan tengah menempuh pendidikan di SMAN 1 Tabanan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah skala motivasi belajar yang telah diuji validitasnya, dengan reliabilitas 0,917. Metode analisis data menggunakan analisis two way anova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,032 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan motivasi ditinjau dari jenis kelamin dan urutan kelahiran.


Kata kunci: Full day school, jenis kelamin, motivasi belajar, urutan kelahiran

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azwar, S. (1999). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2002). Tes Prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran tes prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Danim, S. (2002). Motivasi kepemimpinan dan efektifitas kelompok. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Echols, JM., & Shadily, H. (1976). Kamus Inggris-Indonesia, cet.XXVI. Jakarta, PT Gramedia Pustaka.
Feist, J., & Feist, GJ. (2013). Teori kepribadian, edisi ketujuh jilid 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS third edition. London : Sage Publications
Hadibroto, I, Syamsi, A, Eric, S, & Femi, O. (2002). Misteri perilaku anak sulung, tengah, bungsu, dan tunggal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hoang, T N. (2008).The Effect of grade Level, Gender, dan Ethnicity on Attitute and Learning Environment in Accounting in High School. International Electronic Journal of Accounting Education. 3(1), 47-59. Dikutip dari http://www.iejme.com/download/the-effects-of-grade-level-gender-and-ethnicity-on-attitude-and-learning-environment-in-mathematics.pdf
Hurlock, E.B. (1997). Perkembangan anak jilid I. PT. Erlangga. Jakarta.
Hurlock, EB. (1990). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Edisi Ke-v, Alih Bahasa:Istiwidayanti dan Soedjarwo, Jakarta: Erlangga
Khoirunnisa, N. (2016). Pengaruh urutan kelahiran dan jenis kelamin terhadap motivasi belajar siswa di SMP AN-NUR Bulalawang. Malang. Dikutip dari http://etheses.uin-malang.ac.id/4940/1/12410043.pdf
Rahmawati, H. S. (2003). Perbedaan kemandirian antara anak sulung dengan anak bungsu pada siswa kelas II SMA Negeri 11 Semarang. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang. Dikutip dari https://lib.unnes.ac.id/3442/
Santoso, S. (2014). Statistik multivariat, edisi revisi, konsep dan aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sarwono, S, W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Setyapramesti, D. (2016). Perbedaan konsep diri ditinjau dari urutan kelahiran anak pada siswa kelas X SMK negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Yogyakarta. Dikutip dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fipbk/article/view/4651
Sausa, A. D. (2012). Psychiatric issues in renal failure and dialysis. Indian J Nephrol 18(2):47-50. Dikutip dari http://www.indianjnephrol.org/showstats.asp?issn=0971-4065;year=2008;volume=18;issue=2;month=April-June
Sukadi. (2006). Guru powerful guru masa depan. Bandung: Kolbu
Utami, O., & Tribakti. (2014). Kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin. Surakarta. Dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/29591/22/02._Naskah_Publikasi.pdf
Vinayastri, A. Perbedaan kemandirian anak sulung dan anak bungsu di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal 86 Cipayung Jakarta Timur. Jakarta Timur. Dikutip dari https://journal.uhamka.ac.id/index.php/index/login?source=%2Findex.php%2Fkonselor%2Farticle%2Fview%2F209%2F162
Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psychology ninth edition. Jakarta: Erlangga.
Winardi. (2012). Pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasional sebagai variabel intervening. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Syiah Kuala, 1(1). Dikutip dari http://www.jim.unsyiah.ac.id/EKM
Winarni, M. (2006). Motivasi belajar ditinjau dari dukungan sosial orangtua pada siswa SMA. Yogyakarta. Dikutip dari https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/donwload/48/47
Wulaningrum, DN., & Irdawati. (2011). Hubungan antara urutan kelahiran dalam keluarga dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMA muhammadiyah 1 Klaten. Jurnal Kesehatan. 4(2), 184-194.
Published
2019-08-29
How to Cite
MALINI, Gusti Ayu Nyoman Dyah; FRIDARI, I Gusti Ayu Diah. Perbedaan motivasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin dan urutan kelahiran di SMAN 1 Tabanan dengan sistem full day school. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 145-155, aug. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/52513>. Date accessed: 27 apr. 2024.
Section
Articles