PENGARUH BENTUK RANSUM KOMPLIT TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA SAPI BALI
Abstract
Ransum dapat dinyatakan berkualitas apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secara
tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bentuk pakan komplit terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik pada
sapi bali. Penelitian ini menggunakan 9 ekor sapi bali yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan berat
badan. Penelitian ini menggunakan tiga bentuk ransum komplit, yaitu P1= Pellet, P2=Block, P3=Silase. Hasil
analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk ransum berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering
dan bahan organik, serta kecernaan bahan kering akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan
bahan organik. Hasil penelitian diperoleh komsumsi bahan kering P1=1,209; P2 = 1,236 dan P3 = 4,017 kg/
ekor/hari, konsumsi bahan organik P1=1,018; P2 = 1,056 dan P3 = 3,347 kg/ekor/hari, kecernaan bahan
kering P1 = 52,52; P2 = 49,06 dan P3 = 66,44%, kecernaan bahan organik P1 = 62,52; P2 = 52,74; dan
P3 = 68,12%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk silase pada ransum komplit
lebih disukai, karena memiliki konsumsi bahan kering dan bahan organik lebih tinggi dari bentuk ransum
lainnya. Bentuk ransum komplit (pellet, block, dan silase) tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan
bahan organik pada sapi bali.
Kata kunci: ransum komplit, konsumsi, kecernaan