LANSIA KURANG AKTIF MEMILIKI RISIKO JATUH LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN LANSIA AKTIF DI DENPASAR BARA
Abstract
Lansia mengalami penurunan fungsi musculoskeletal akibat proses penuaan. Penurunan fungsi muskuloskeletal menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya meningkatnya risiko jatuh. Risiko jatuh meningkat diakibatkan oleh penurunan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan risiko jatuh pada lansia di Denpasar Barat. Penelitian ini menggunakan teknik analitik cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret tahun 2018. Pengambilan sampel dilakukan secara Consecutive Sampling. Jumlah sampel 41 orang (38 perempuan, 3 laki-laki) dengan usia 60-80 tahun. Variabel independen ialah aktivitas fisik yang diukur menggunakan kuisioner General Practice Physical Activity Questionnaire. Variabel dependen adalah risiko jatuh diukur menggunakan Berg Balance Scale. Uji hipotesis yang digunakan ialah Chi Square Test yang mendapatkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) dan Spearman’s Rho didapatkan korelasi positif kuat (r=0,608). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap risiko jatuh pada lansia di Denpasar Barat. Semakin kurang aktivitas fisik lansia maka semakin tinggi risiko jatuh yang dimilikinya.
Kata kunci : Aktivitas Fisik, Risiko Jatuh, Lanjut Usia