Pengaruh Perlakuan NaOH Pada Ampas Tebu Sebagai Penguat Material Biokomposit Resin Akrilik Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending

  • I Made Wirautama Putra
  • Cok Istri Putri Kusuma
  • Dewa Ngakan Ketut Putra Negara

Abstrak

Abstrak


Serat ampas tebu (baggase) merupakan limbah organik yang banyak dihasilkan di pabrik-pabrik pengolahan gula tebu di Indonesia. Serat ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi selain merupakan hasil limbah pabrik gula tebu, serat ini juga mudah didapat, murah, Dari pertimbangan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan analisa teknis berupa kekuatan tarik dan bending dari biokomposit berpenguat serat ampas tebu dengan perlakuan variasi ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mekanik biokomposit ampas tebu dengan memvariasikan persentase penambahan NaOH (5%, 10%, dan 15%), dengan dilakukan pengujian kekuatan bending (ASTM D790) dan pengujian tarik (ASTM D638-03). Hasil uji kekuatan bending menunjukkan bahwa spesimen dengan variasi penambahan 15% NaOH memiliki nilai kekuatan bending tertinggi 16,6245 MPa, regangan bending 0,0201 % dan modulus elastisitas 0,9155 GPa. hasil uji tarik menunjukkan bahwa spesimen dengan variasi penambahan NaOH 10 % memiliki nilai kekuatan tarik paling tinggi yaitu sebesar 9,3928 MPa nilai , regangan tarik sebesar 4,639 % dan nilai modulus elastisitas sebesar 0,2746 GPa Kata kunci: Biokomposit ampas tebu,NaOH, resin akrilik


Abstract


Bagasse fiber (baggase) is an organic waste that is mostly produced in sugar cane processing factories in Indonesia. This fiber has a high economic value in addition to being the result of sugar cane factory waste, this fiber is also easy to obtain, inexpensive. From the above considerations, this study was conducted to obtain technical analysis in the form of tensile and bending strength of biocomposite with bagasse fiber reinforced fiber with the treatment of bagasse variations. cane of sugarcane bagasse biocomposite by varying the percentage , of addition of NaOH (5%, 10%, and 15%), by testing the bending strength (ASTM D790) and tensile testing (ASTM D638-03). The strength bending results test showed that the specimens and the addition of 15% NaOH had the highest bending strength values, namely bending stress 16,6245 MPa, bending strain 0,0201% and modulus of elasticity 0,9155 Mpa. The tensile test results show that the specimens with the addition of 10% NaOH have the highest tensile strength values of 9,3928 MPa value, tensile strain of 4,639 % and modulus of elasticity of 0,2746 GPa Key words: Bagasse biocomposite, NaOH, acrylic resin

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-01-01
##submission.howToCite##
WIRAUTAMA PUTRA, I Made; PUTRI KUSUMA, Cok Istri; PUTRA NEGARA, Dewa Ngakan Ketut. Pengaruh Perlakuan NaOH Pada Ampas Tebu Sebagai Penguat Material Biokomposit Resin Akrilik Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 1, jan. 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/62400>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##