Penentuan Daerah Kerja Kincir Air Pada Variasi Desain Sudu Dan Kapasitas Operasional

  • Putu Raditya Wedha Parikrama
  • A.A Adhi Suryawan
  • Ni Made Dwidiani

Abstrak




Abstrak


Kincir air merupakan suatu teknologi yang tepat guna dalam menaikkan muka air dari yang elevasinya rendah sebagai upaya untuk mengairi suatu daerah. Daerah kerja kincir air sangat ditentukan oleh variasi desain sudu dan kapasitas operasional. Variasi desain sudu dapat dilihat dari sudut masuk fluida kerja pada kincir yang berputar pada sumbunya. Kapasitas operasional dapat dilihat dari kapasitas air dari variasi bukaan katup pada saluran air. Pada penelitian ini variasi desain sudu yang digunakan adalah kincir air sudu lengkung ke belakang (?) 200 dan sudut masuk air (?) = 200, kincir air sudu lurus (?) 250 dan sudut masuk air 1/3 (?) = 250, kincir air sudu segitiga (?) 1000 dan sudut masuk air 1/3 (?) = 190. Kapasitas operasional menggunakan 4 variasi bukaan katup pada saluran air di picohydro meliputi = Qmax, Q3/4, , Q2/4, dan Q1/4. Penelitian ini diuji secara eksperimental untuk mendapatkan rancangan kincir air yang dapat menghasilkan daya dan putaran tinggi sehingga diketahui unjuk kerjanya. Data-data yang diamati adalah kapasitas aliran air masuk kincir, luas penampang nosel (A), head efektif turbin/kincir (HE), daya yang tersedia (Pin) dan beban pada kincir (kg). Dari hasil penelitian performansi kincir air sudu lengkung ke belakang (?) 20° menghasilkan daya poros dan efisiensi yang tertinggi pada pengujian dengan menggunakan kapasitas maksimum (Qmax) dengan daya yang dihasilkan mencapai 2,67 watt dan efisiensi mencapai 52,4 % pada sudut sisi masuk kincir sesuai dengan kelengkungan sudunya.


Kata Kunci : Kincir air, variasi desain sudu, kapasitas operasional


Abstract


Waterwheel is an applicable technology in raising water levels from low elevations to irrigate an targeted area. The targeted area of the waterwheel is largely determined by variations in blade design and operational capacity. The variation of blade design can be seen from the working fluid's entry point on the spinning wheel on its axis. Operational capacity can be seen from the capacity of water from variations in valve openings in waterways. The research aims to find the best performance among rear curved waterwheel (?) 200 with water entry angle (?) = 200, straight blade waterwheel (?) 250 with water entry angle 1/3 (?) = 250, triangular blade waterwheel (?) 1000 with water entry angle 1/3 (?) = 190. The operational capacity used 4 variations of valve openings in the drains at picohydro include = Qmax, Q3/4, Q2/4, and Q1/4. The data observed are the water flow capacity in the pinwheel, the nozzle area (A), the effective head of the turbine (HE), the available power (Pin) and loads on the wheel (kg). The research showed that the performance of the rear curved waterwheel (?) 20° produces the highest shaft power and efficiency in testing using maximum capacity (Qmax) with the power result reaching 2.67 watts and efficiency reaching 52.4% at the angle of entry of the wheel in line with the curvature of the blade


Keyword : Waterwheel, variations of blade design, operational capacity




##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-07-01
##submission.howToCite##
RADITYA WEDHA PARIKRAMA, Putu; ADHI SURYAWAN, A.A; DWIDIANI, Ni Made. Penentuan Daerah Kerja Kincir Air Pada Variasi Desain Sudu Dan Kapasitas Operasional. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 3, july 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/53603>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>