Analisis Kinerja Thermal Sistem Heat Pipe Air Conditioning (HPAC) Pada Penggunaan Sirip Model Lurus dan Bergelombang Yang Dipasang Dengan Posisi Vertikal
Abstrak
Abstrak
Pipa kalor merupakan suatu alat penukar kalor dengan ukuran atau dimensi yang kecil, namun dapat memindahkan kalor
yang cukup besar. Suatu penelitian banyak dilakukan yaitu untuk memperoleh peningkatan kinerja thermalnya dengan
memvariasikan heat pipe contohnya dengan menambahkan variasi model sirip lurus dan bergelombang. Dalam penelitian ini
pipa kalor yang dipakai terbuat dari pipa tembaga berdiameter 1cm dan panjang 71cm. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana pengaruh model sirip lurus dan bergelombang yang dipasang secara vertikal pada pengaruh
temperature udara masuk dan mengetahui bagaimana pengaruh model sirip lurus dan bergelombang yang dipasang secara
vertikal terhadap beban pendinginan evaporator. Pada proses pengujian di pasang pemanas (heater) dengan daya 1000 watt
yang bertujuan untuk memanaskan udara awal yang masuk ke dalam kabin agar suhu di dalam kabin mencapai 30°C dalam
kondisi steady. Sebelum memulai pengujian kecepatan udara yang masuk ke dalam ducting dikonstankan sebesar 1,3 m/s
yang diukur dengan air flow meter dan menggunakan tang ampere sebagai alat untuk mengukur konsumsi daya pada
kompresor. Dari hasil pengujian pada temperature 16ºC heat pipe dengan variasi model sirip lurus membutuhkan waktu
2,291 detik dengan konsumsi daya sebesar 0,279 kWh dan beban pendinginan evaporator 8,174 kJ/s sedangkan penggunaan
heat pipe dengan variasi model sirip bergelombang membutuhkan waktu sebesar 2,127 detik dengan konsumsi daya sebesar
0,259 kWh dan beban pendinginan pada evaporator sebesar 6,641 kJ/s. Hal ini mengindikasi bahwa penggunaan heat pipe
dengan variasi sirip bergelombang lebih bagus dalam pencapaian temperature setting kabin 16ºC dengan pengaruh udara
dari luar atau lingkungan, serta beban pendinginan yang dilakukan oleh evaporator menjadi lebih ringan karena penyerapan
kalor pada temperature udara luar yang masuk penyerapanya lebih bagus oleh variasi model sirip bergelombang.
Kata Kunci: Heat Pipe Air Conditioning (HPAC), Sirip Lurus dan Bergelombang
Abstract
Heat pipe is a heat exchanger with a small size or dimension, but can move a large heat. Many studies have been carried out
to obtain enhancement in thermal performance by varying heat pipes, for example by adding variations of straight and wavy
fin models. In this study, the heat pipe used is made of 1 centimetre diameter copper pipe and 71 centimetres long. The
purpose of this study was to determine how the influence of straight and wavy fin models are mounted vertically to the effect
of air intake temperature and to determine how the influence of straight and wavy fin models are mounted vertically to the
cooling load of the evaporator.In testing, a heater with 1000 watts of power is installed which aims to heat the initial air that
enters the cabin, so that the temperature in the cabin reaches 30°C in steady conditions. Before the test is stated, the speed of
air entering the ducting is ordered on 1.3 m/s as measured by a water flow meter and using ampere pliers as a tool to
measure the power consumption of the compressor.From the test results, at the temperature of 16ºC a heat pipe with a
variation of a straight fin model takes 2,291 seconds with a power consumption of 0,279 kWh and an evaporator cooling load
8,174 kJ/s, while the use of heat pipe with variations of wavy fin model takes 2,127 seconds with a power consumption of
0,259 kWh and the cooling load on the evaporator is 6,641 kJ/s. It indicates that the use of wavy fin heat pipes is better in
achieving the temperature setting of the cabin 16ºC with the influence of outside air or the environment, and the cooling load
carried out by the evaporator becomes lighter because the absorption of heat at the temperature of the outside air is better
absorbed by wavy fin model variation.
Keywords: Heat Pipe Air Conditioning (HPAC), Straight and Wavy Fin