Pengaruh Pendinginan Air, Oli Dan Udara Terhadap Tingkat Kekasaran Dan Struktur Mikro Pada Proses Milling Baja Karbon WF 250

  • Agusti Royan Mustofa
  • I Gusti Komang Dwijana Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana
  • I Nyoman Gde Antara

Abstrak

Abstrak :


Proses pemesinan kehalusan atau tingkat kekasaran permukaan benda kerja yang dihasilkan sangat mempengaruhi kualitas produk, dengan mengamati dari beberapa parameter salah satunya penggunaan cairan pendingin atau pelumas. Percobaan ini membuat beberapa variasi penggunaan cairan pendingin antara air, oli, dan udara dalam proses milling baja karbon WF 250. Parameter-perameter pemesinan yang digunakan: kedalaman potong (a) 0,75 mm, kecepatan pemakanan (Vf) 60 mm/min, kecepatan putaran spindle (n) 200 Rpm. Setelah itu dilakukan pengukuran nilai kekasaran permukaan rata-rata (Ra) untuk mengetahui variasi nilai (Ra) terendah yang dihasilkan. Penggunaan cairan pendingin air didapatkan nilai kekasaran permukaan rata-rata (Ra) 5,107 ?m; 5,063 ?m; dan 5,134 ?m. Penggunaan cairan pendingin oli didapatkan nilai kekasaran permukaan rata-rata (Ra) 4,973 ?m; 4,223 ?m; dan 4,523 ?m; Penggunaan cairan pendingin udara didapatkan nilai kekasaran permukaan rata-rata (Ra) 5,539 ?m; 5,553 ?m; dan 4,784 ?m. Sehingga didapatkan nilai kekasaran permukaan rata-rata didapatkan dari proses milling baja karbon WF 250 dengan media pendingin oli dengan nilai kekasaran permukaan rata-rata terendah 4,223 ?m. Kata kunci : proses milling, kekasaran permukaan, air, udara, oli


Abstract :


Process of machining smoothness or the level of surface roughness of the workpiece produced greatly affects the quality of the product, by observing from several parameters one of them the use of coolant or lubricant. This experiment made several variations of the use of coolant fluid between water, oil, and air in the process of carbon steel milling WF 250. Machining parameters used: cutting depth (a) 0,75 mm, feed rate (60 mm / min, spindle spin speed (n) 200 Rpm. After that, measured the average surface roughness (Ra) value to know the variation of the lowest (Ra) value produced. The use of water-cooled liquid obtained average surface roughness value (Ra) 5,107 ?m; 5,063 ?m; and 5,134 ?m. The use of oil coolant liquid obtained average surface roughness value (Ra) 4,973 ?m; 4,223 ?m; and 4,523 ?m. The use of air-cooled liquid obtained average surface roughness value (Ra) 5,539 ?m; 5,553 ?m; and 4,784 ?m. The average surface roughness value was obtained from the process of carbon steel milling WF 250 with oil cooling medium with the lowest average surface roughness value 4,223 ?m. Keywodrs : milling process, surface roughness, water, air, oil

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2018-02-01
##submission.howToCite##
ROYAN MUSTOFA, Agusti; DWIJANA, I Gusti Komang; ANTARA, I Nyoman Gde. Pengaruh Pendinginan Air, Oli Dan Udara Terhadap Tingkat Kekasaran Dan Struktur Mikro Pada Proses Milling Baja Karbon WF 250. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 7, n. 1, feb. 2018. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/39441>. Tanggal Akses: 05 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##