Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Pendidikan Tinggi Hukum
Abstract
Universities are one of the mouthpieces to achieve the state's goal, which is to educate the nation's life. The need for human resources is not enough if you only rely on knowledge, but other skills are also needed, including practical skills. In line with this, it is important to see the development of science in higher education based on local wisdom values. The purpose of this research is to see the relationship between local wisdom values in the development of science in law higher education. The research method used is normative juridical. The result of the research is that the optimization of Local Wisdom in good education will create superior human resources and advance a country. The higher the quality of education in a country, the more advanced the country is. On the other hand, the lower the quality of education in a country, the more backward the country will be. Seeing this, it is interesting to examine the value of local wisdom as a development of science. There is a connection between local wisdom values, one of which is gusjigang which can be the foundation in legal science in law colleges.
Downloads
References
Abdulkadir, M. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Baso, A. (2006). Islam Pasca Kolonial: Perselingkuhan Reformisme Agama, Kolonialisme, dam Liberalisme. Jakarta: Pustaka Afid.
Bayo, L. N., Santoso, P., & Samadhi, W. P. (Ed.). (2018). Rezim lokal di Indonesia: Memaknai ulang demokrasi kita. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Bayuadhy, G. (2015). Eling lan waspada. Yogyakarta: Saufa.
Buana, M. S. (2023). Perbandingan Hukum Tata Negara (Filsafat, Teori dan Praktik). Jakarta: Sinar Grafika.
Dimyati, K., & Wardiono, K. (2014). Paradigma Rasional dalam Ilmu Hukum: Basis Epistemologies Pure Theory of Law Hans Kelsen. Yogyakarta: Genta Publishing.
Graaf, H. J. de, & Pigeaud, T. G. T. (2019). Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjaun Sejarah Politik Abad XV dan XVI. Yogyakarta: Mata Bangsa.
Shidarta. (2013). Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum: Buku 1 Akar Filosofis. Yogyakarta: Genta Publishing.
Susanto, A. F., Rahayu, M. I. F., Septianita, H., Tedjabuwana, R., & Sukma, L. (2020). Pendidikan Hukum dan Kearifan Lokal Menuju Paradigma Akal Budi. Bandung: LoGoz Publishing.
Wignjosoebroto, S. (1995). Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional: Suatu kajian tentang dinamika sosial-politik dalam perkembangan hukum selama satu setengah abad di Indonesia (1840 – 1990). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Jurnal
Aulia, M. Z. (2020). Friedrich Carl von Savigny tentang Hukum: Hukum sebagai Manifestasi Jiwa Bangsa. Undang: Jurnal Hukum, 3(1), 201–236. https://doi.org/10.22437/ujh.3.1.201-236
Farhaeni, M., & Martini, S. (2023). Pentingnya Pendidikan Nilai-Nilai Budaya Dalam Mempertahankan Warisan Budaya Lokal Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 27–34. https://doi.org/10.30742/juispol.v3i2.3483
Irianto, S., Otto, J. M., Pompe, S., Bedner, A. W., Vel, J., Stoter, S., & Arnscheidt, J. (2012). Kajian sosio-legal (A. W. Bedner, S. Irianto, J. M. Otto, & T. D. Wirastri, Ed.; Edisi pertama). Denpasar: Pustaka Larasan ; Universitas Leiden, Universitas Groningen.
Made Hendra Wijaya & Putu Lantika Oka Permadhi. (2021). Prinsip-Prinsip Tri Hita Karana Di Dalam Pengaturan Hukum Kepariwisataan Di Bali (Berdasarkan Pada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali). Jurnal Hukum Saraswati (JHS), 3(1). https://doi.org/10.36733/jhshs.v3i1.1845
Mas’udi. (2014). Genealogi Walisongo: Humanisasi Strategi Dakwah Sunan Kudus. Addin, 8(2). https://doi.org/10.21043/addin.v8i2.596
Muhammad Fakhriansyah & Intan Ranti Permatasari Patoni. (2019). Akses Pendidikan bagi Pribumi pada Periode Etis (1901-1930). Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(2), 122–147. https://doi.org/10.21009/JPS.082.03
Munadziroh, A., Hidayanti, D. N., Putri, H. I., Rinjania, R., Zulyatina, R. N., & Nugraha, D. M. (2023). Esensi Pendidikan Berkarakter di Tengah Maraknya Fenomena Sarjana Pengangguran. Jurnal Ecogen, 6(4), 605–615. https://doi.org/10.24036/jmpe.v6i4.15563
Nasr, S. H. (2022). Problematika Krisis Spiritual Manusia Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.
Pradhani, S. I. (2021). Pendekatan Pluralisme Hukum dalam Studi Hukum Adat: Interaksi Hukum Adat dengan Hukum Nasional dan Internasional. Undang: Jurnal Hukum, 4(1), 81–124. https://doi.org/10.22437/ujh.4.1.81-124
Putro, W. D. (2011). Kritik Terhadap Paradigma Positivisme Hukum. Yogyakarta: Genta.
Ramadinah, D., Setiawan, F., Ramadanti, S., & Sulistyowati, H. (2022). Nilai-nilai Budaya dan Upaya Pembinaan Aktivitas Keagamaan di MTs N 1 Bantul. Pandawa: Jurnal Pendidikan Dan Dakwah, 4(1), 84–95.
Riclekfs, M. C. (2022). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Serambi Ilmu Semesta.
Salman, O., & Susanto, A. F. (2007). Teori Hukum: Mengingat, Mengumpulkan, dan Membuka Kembali. Bandung: PT.Refika Aditama.
Sumintarsih, Ariani, C., & Munawaroh, S. (2016). Gusjigang: Etos kerja dan perilaku ekonomi pedagang Kudus. Yogyakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wawancara di Mubarok Food (Kamis, 2 November 2023).