PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KARYA CIPTA NON-FUNGIBLE TOKEN (NFT)
Abstract
Perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT) menjadi isu yang semakin relevan di era digital. NFT sebagai representasi unik karya seni digital menimbulkan persoalan terkait hak cipta dan kepemilikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran hukum sebagai norma yang mengatur tindakan masyarakat, menggunakan metode hukum normatif dengan fokus pada ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hak cipta dalam konteks NFT masih menghadapi tantangan hukum, khususnya terkait kejelasan kepemilikan dan perlindungan hukum di Indonesia. Meski teknologi blockchain memberikan transparansi dan perlindungan terhadap hak ekonomi pencipta, ketiadaan regulasi khusus tentang NFT menimbulkan kekosongan hukum yang rawan disalahgunakan. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang lebih spesifik untuk memperkuat perlindungan kekayaan intelektual dalam ranah digital.
Legal protection for intellectual property rights in the form of Non-Fungible Tokens (NFTs) is becoming an increasingly relevant issue in the digital era.NFTs, as unique representations of digital art, raise questions related to copyright and ownership.This research aims to examine the role of law as a norm that regulates societal actions, using normative legal methods with a focus on compliance with legislation.The research findings indicate that copyright in the context of NFTs still faces legal challenges, particularly regarding the clarity of ownership and legal protection in Indonesia.Although blockchain technology provides transparency and protection for the economic rights of creators, the absence of specific regulations regarding NFTs creates a legal vacuum that is prone to abuse.Therefore, more specific regulations are needed to strengthen the protection of intellectual property in the digital realm.
