Studi Histologi Tubulus Ginjal Tikus Model Hipertensi yang Diterapi Menggunakan Bone Marrow Mesenchymal Stem Cell
Main Article Content
Abstract
Akhir-akhir ini banyak peneliti yang mempelajari terapi berbasis sel sebagai terapi regeneratif untuk melindungi atau memperbaiki jaringan yang rusak. Bone marrow mesenchymal stem cell (BMMSC) memiliki kemampuan yang menjanjikan dalam memperbaiki ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah induksi yang dilakukan dapat menyebabkan kerusakan tubulus ginjal dan BMMSC mampu melindungi atau memperbaiki kerusakan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan dua belas tikus jantan umur 10-12 minggu dengan rata-rata tekanan darah sistolik minimum mencapai 140-150 mmHg yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok terapi. Tekanan darah yang tinggi diinduksi dengan mengangkat ginjal kanan, mengikat arteri karotis komunis kiri, serta memberikan NaCl 1%, DOCA 2,5 mg/100gBB, dan BAPN 0,12%. Bone marrow mesenchymal stem cell disuntikkan setelah 16 minggu induksi. Evaluasi histopatologi ginjal yang didukung dengan evaluasi darah dilakukan dua minggu setelah injeksi BMMSC. Berdasarkan evaluasi histopatologi, kerusakan tubulus ginjal pada dua kelompok tidak menunjukkan hasil yang berbeda. Demikian juga regenerasi pada kedua kelompok menunjukkan hasil sama. Kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin pada kedua kelompok berada dalam kisaran kadar normal. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi tidak parah dan BMMSC memperbaiki tubulus ginjal akan tetapi belum dapat melindungi tubulus ginjal dari kerusakan.