Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemetaan posisi dan usaha pariwisata penciri pada kabupaten/kota di Provinsi Bali, mengetahui kabupaten/kota yang tergabung dalam satu kelompok, dan usaha pariwisata penciri pada masing-masing kelompok. Variabel dalam penelitian ini adalah persentase masing-masing usaha pariwisata pada tiap kabupaten/kota di Provinsi Bali. Usaha pariwisata dalam penelitian ini adalah usaha pariwisata yang tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2009 dan telah tercatat di seluruh kabupaten/kota meliputi: a) daya tarik wisata; b) kawasan pariwisata; c) jasa transportasi wisata; d) jasa perjalanan wisata; e) jasa makanan dan minuman; f) penyediaan akomodasi; g) penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; h) jasa pramuwisata; dan l) wisata tirta. Analisis statistika yang diterapkan untuk mencapai tujuan penelitian adalah analisis biplot. Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, menurut jenis-jenis usaha pariwisata dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok. Tiga kelompok hanya memiliki satu anggota yaitu kelompok satu: Kota Denpasar, kelompok dua: Kabupaten Badung, dan kelompok tiga: Kabupaten Gianyar. Kabupaten-kabupaten lainnya yaitu Jembrana, Tabanan, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Karangasem bergabung dalam kelompok empat. Usaha pariwisata yang menjadi karakteristik kota Denpasar adalah usaha jasa perjalanan wisata, jasa transportasi wisata, pramuwisata, MICE, dan wisata tirta. Kabupaten Badung, kondisi usaha pariwisatanya yang paling mendekati kota Denpasar, dicirikan oleh usaha jasa makanan dan minuman, usaha akomodasi, dan kawasan pariwisata. Kabupaten Gianyar, posisinya paling dekat dari kelompok 4 (enam kabupaten lain di provinsi Bali) dicirikan oleh usaha daya tarik wisata.