Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik Untuk Mencegah Dehisensi Luka Pada Fraktur Shaft Tibia Pasca Operasi dan Hubungannya Dengan IL-6
Abstract
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan terapi oksigen hiperbarik (TOHB) dan interleukin (IL) -6 terhadap penyembuhan luka setelah dilakukan operasi pada fraktur tibia. Metode: Penelitian ini merupakan randomized controlled trial yang membandingkan pasien dengan TOHB dan kontrol (tanpa TOHB). Semua pasien menjalani operasi reduksi terbuka dan fiksasi internal. Pasien dengan TOHB akan mendapatkan terapi oksigen hiperbarik. Luka operasi dan kadar IL-6 dievaluasi dua minggu pasca operasi untuk melihat ada tidaknya dehisensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa kadar faktor inflamasi jauh lebih rendah pada kelompok TOHB dibanding kontrol (31,1 vs 38,4 pg/mL; p = 0,003). Kadar IL-6 secara keseluruhan turun menjadi 20 pg/mL setelah terapi, dimana kelompok TOHB memiliki kadar IL-6 yang jauh lebih rendah dibandingkan kontrol (median 16,4 vs 35,4 pg/mL; p < 0,001). Pemberian oksigen hiperbarik berperan terhadap rerata penurunan IL-6 sebesar 11,07 pg/mL (IK 95% 7,80- 14,34 pg/mL; p <0,001) lebih tinggi pada mereka yang menerima terapi tersebut dibandingkan kontrol. Simpulan: TOHB dapat mencegah terjadinya dehisensi luka dengan mengurangi edema yang ditandai dengan penurunan kadar IL-6.
Downloads
References
2. Ahmed M, Jindal S, Bansal V, dkk. Evaluation of Outcome of Management of Distal Tibia Fractures using Distal Tibia Locking Plate. The Journal of Foot and Ankle Surgery. 2017;1:5-9.
3. Madadi F, Eajazi A, Madadi F, dkk. Adult tibial shaft fractures - different patterns, various treatments and complications. Med Sci Monit. 2011;17:CR640-5.
4. Henkelmann R, Frosch K-H, Glaab R, dkk. Infection following fractures of the proximal tibia – a systematic review of incidence and outcome. BMC Musculoskelet Disord. 2017;18:481.
5. Koval KJ, Zuckerman JD. Tibia and Fibula Shaft. Dalam: Koval KJ, Zuckerman JD, editor. Handbook of Fracture, 3rd ed. New York: McGraw Hill; 2006. p.389-7.
6. Neumann MV, Strohm PC, Reising K, dkk. Complications after surgical management of distal lower leg fractures. Scand J Trauma, Resusc Emerg Med. 2016;24:146.
7. Bhutani S, Vishwanath G. Hyperbaric oxygen and wound healing. Indian J Plast Surg. 2012;45:316-24.
8. Sahni T, Hukku S, Jain MK, dkk. Recent Advances in Hyperbaric Oxygen Therapy. Medicine Update. 2004;14:632-9.
9. Tulong M, Hatibie M, Oley MC. Pola penggunaan terapi hiperbarik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun 2013- 2016. Jurnal e-Clinic (eCl). 2016;4:5.
10. Folkman J, Brem H. Angiogenesis and inflammation. Dalam: Gallin J, Goldstein I, Snyderman R, editor. Inflammation: basic principles and clinical correlates, 2nd ed. New York: Raven Press; 1992. p.821-39.
11. Janis JE, Kwon RK, Lalonde DH. A practical guide to wound healing. Plast Reconstr Surg. 2010;125:230e-44e.
12. Phisitkul P, Mckinley TO, Nepola JN, dkk. Complications of Locking Plate Fixation in Complex Proximal Tibia Injuries. J Orthop Trauma. 2007;21:83-91.
13. Rudge W, Newman K, Trompeter A. Fractures of the tibial shaft in adults. Orthopaed Trauma. 2014; 28:243-55.
14. Alberti L, Bachelot T, Duc A, dkk. A Spliced isoform of Interleukin-6 mRNA produced by Renal Cell Carcinoma Encodes for Interleukin-6 Inhibitor. Cancer Res. 2005; 65:2-5.
15. Sallam AAW, El-Sharawy AMH. Role of Interleukin-6 (IL-6) and Indicators of Inflammation in the Pathogenesis of Diabetic Foot Ulcers. Aust J Basic & Appl Sci. 2012; 6:430-5.
16. Bennett MH, Mitchell SJ. Hyperbaric and Diving Medicine. Dalam: Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, dkk, editor. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 20th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.
17. Liuzzi JP, Lichten LA, Rivera S, dkk. Interleukin-6 regulates the zinc transporter Zip14 in liver and contributesto the hypozincemia of the acute-phase response. Proc Natl Acad Sci USA. 2005;102:6843-8.
18. Hahm G, Glaser JJ, Elster EA. Biomarkers to Predict Wound Healing: The Future of Complex War Wound Management. Plast Reconstr Surg. 2011;127 Suppl1:21S-6S.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.