Laporan Kasus: Infeksi Anaplasma pada Anjing Dachshund Betina dengan Gejala Muntah-Muntah dan Pembesaran Abdomen di Kota Denpasar, Bali
Abstract
Anaplasmosis adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor yang disebabkan oleh bakteri obligat intraseluler Gram negatif, genus Anaplasma spp., famili Anaplasmataceae. Seekor anjing ras dachshund, telinga panjang menggantung, kaki pendek, dada dan abdomen relatif panjang, memiliki warna rambut hitam, berjenis kelamin betina, bernama Bacco, berumur dua tahun dengan bobot badan 2 kg memiliki riwayat mengalami muntah air berkali-kali, dan nafsu makan menurun. Hasil pemeriksaan klinisnya anjing lemas, mukosa mulut pucat, dan perut membesar. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami leukositosis anemia normositik hipokromik, trombositopenia, neutrofilia, dan limfositosis. Pemeriksaan dengan test kit menunjukkan pada darah anjing kasus terdeteksi antibodi Anaplasma spp. sehingga anjing kasus didiagnosis menderita anaplasmosis dengan prognosis fausta. Hasil radiografi menunjukkan adanya gas di bagian usus besar. Anjing kasus dirawat inap selama empat hari. Terapi yang diberikan berupa cairan fisiologis sodium chloride 120 mL/hari, doxycycline 10 mg/kg BB SID PO selama 4 hari, ampicillin sodium 20 mg/kg BB BID IM selama 4 hari, ondansetron 0,4 mg/kg BB BID IM selama 4 hari, ranitidine 2 mg/kg BB BID IV, hematodin 1 mL/kg BB SID IV selama 4 hari, transfer factor 1 tablet SID PO selama 4 hari, cephalexin 15 mg/kg BB BID PO selama 7 hari, cimetidine 10 mg/kg BB BID PO selama 7 hari. Pada hari kedua, anjing kasus mulai menunjukkan hasil yang memuaskan yang ditandai dengan ukuran abdomen sudah normal, nafsu makan baik, dan mulai aktif.