Laporan Kasus: Sporotrikosis Ringan pada Kucing yang Diobati Secara Topikal dengan Krim Ketokonazol dan Sabun Belerang
Abstract
Sporotrikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh fungi Sporothrix spp. Sporotrikosis terbagi menjadi tiga bentuk yaitu limfokutan, terlokalisasi, dan menyebar. Seekor kucing lokal berumur dua tahun dengan bobot badan 3 kg diperiksa dengan keluhan gatal-gatal dan terdapat lesi pada kulit kucing serta kebotakan rambut. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan adanya lesi alopesia sirkuler disertai hiperpigmentasi dan nodul pada kulit regio dorsal, abdomen, ekstremitas cranial dextra et sinistra. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan hasil kucing kasus mengalami trombositopenia. Dicurigai bahwa terdapat keterkaitan antara infeksi yang disebabkan oleh fungi Sporothrix spp. dengan rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh kucing kasus. Namun, trombositopenia pada kucing kasus ini tidak diketahui secara spesifik penyebabnya karena tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan sitologi sampel yang diambil menggunakan metode acetate tape menunjukkan adanya Sporothrix spp. Kucing kasus didiagnosis mengalami infeksi sporotrikosis dengan prognosis fausta. Pengobatan dilakukan secara topikal dengan pemberian krim ketokonazol 2% dan sabun yang mengandung sulfur dengan dukungan pengobatan suportif yaitu pemberian multivitamin. Lesi menunjukkan perbaikan kondisi setelah dilakukan terapi kurang lebih selama 30 hari yaitu ditunjukkan dengan perubahan hiperpigmentasi yang mulai memudar, terjadi pertumbuhan rambut pada area yang mengalami alopesia, dan nodul yang tampak sudah mulai menghilang. Penyakit sporotrikosis ini perlu perhatian oleh masyarakat, khususnya pemilik kucing agar selalu menjaga hewan peliharaannya sehingga terhindar dari penyakit ini, mengingat sporotrikosis merupakan penyakit zoonosis.