Laporan Kasus: Koinfeksi Anaplasmosis, Erhlichiosis, dan Malasezia pada Anjing Golden Retriever
Abstract
Seekor anjing ras golden retriever berjenis kelamin jantan, berumur tiga bulan, dengan bobot badan 6 kg datang ke klinik Sunset Vet Kuta dengan keluhan anjing tersebut tidak mau makan dan muntah dua kali selama di rumah. Pada pemeriksaan fisik, telinga anjing kasus terlihat kotor dengan warna serumen telinga cokelat kegelapan dan ditemukan caplak Rhipicephalus sp. Pada pemeriksaan hematologi rutin, anjing kasus mengalami anemia hipokromik mikrositik, trombositopenia, limfositopenia, dan leukositopenia. Pada pemeriksaan sitologi sampel serumen telinga ditemukan adanya infeksi Malasezia spp. dan infeksi bakteri berbentuk kokus. Untuk membantu penegakkan diagnosis, dilakukan pemeriksaan rapid test dan uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil rapid test pada darah anjing kasus terdeteksi antibodi Anaplasma sp. serta untuk mencegah adanya positif palsu dilakukan pemeriksaan berdasarkan genetik DNA melalui uji PCR, didapatkan hasil positif yang ditunjukan oleh adanya garis pita pada sumur uji Anaplasma sp. dan E. canis serta pada sumur kontrol. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), anjing kasus didiagnosis mengalami anaplasmosis, ehrlichiosis, dan malaseziosis dengan prognosis fausta. Selama 10 hari, pengobatan yang diberikan yaitu antibiotik doxycycline, obat tetes telinga, vitamin, dan zat besi penambah darah yaitu sangobion dan Chinese Fu Fang Jiao. Pemberian antibiotik doxycycline tetap dilanjutkan sampai hari ke-28 untuk mengatasi inklusi intracytoplasmic. Setelah pengobatan anjing kasus secara klinis tampak sehat.