Gambaran Sel Darah Merah Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) pada Lingkungan Kering di Letekonda Selatan, Loura, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Kerbau (Bubalus bubalis) merupakan salah satu ternak ruminansia yang dipelihara oleh para peternak yang berfungsi sebagai penghasil daging, ternak kerja, serta sarana upacara adat dan keagamaan. Pemeriksaan kondisi kesehatan kerbau sangat penting dilakukan untuk mempertahankan populasi. Pemeriksaan darah salah satu indikator yang digunakan dalam menunjang diagnosis terhadap suatu penyakit. Penelitian tentang gambaran darah pada kerbau betina dewasa di Indonesia belum banyak dilaporkan, khususnya pada kerbau yang dipelihara di lingkungan kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sel darah merah kerbau lumpur betina dewasa yang dipelihara pada lingkungan kering. Sampel yang digunakan adalah sampel darah dari 20 ekor kerbau dewasa dengan jenis kelamin betina yang berasal dari Desa Letekonda Selatan, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan darah dilakukan pada vena jugularis dan darah yang telah diambil kemudian dimasukkan ke dalam tabung berisi antikoagulan Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA). Pemeriksaan sel darah merah dilakukan menggunakan Hematology Analyzer di Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gambaran sel darah merah kerbau betina dewasa diperoleh hasil total eritrosit (6,29 ± 0,98 x 106/µL), hemoglobin (12,96 ± 1,12 g/dL), hematokrit (34,35 ± 3,33%), MCV (50,72 ± 4,50 fL), MCH (20,87 ± 2,26 pg), dan MCHC (41,11 ± 1,32%). Nilai parameter yang telah diperoleh dapat dijadikan acuan profil sel darah merah pada kerbau yang dipelihara di Indonesia khususnya di daerah kering.