Kajian Pustaka: Upaya Menelan Berlebihan dan Regurgitasi pada Anjing Penderita Akalasia Krikofaringealis
Abstract
Krikofaringeal akalasia adalah gangguan menelan langka dari sfingter esofagus bagian atas pada anjing dan hewan muda lainnya. Tanda klinis yang umum terjadi pada anjing yang terkena krikofaringeal akalasia adalah disfagia, regurgitasi setelah berusaha menelan, batuk, hipersalivasi, refluks hidung, nafsu makan menurun sehingga pertumbuhan buruk. Krikofaringeal akalasia merupakan kondisi yang jarang terjadi pada anjing, tetapi harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dalam kasus disfagia dan regurgitasi. Krikofaringeal akalasia merupakan salah satu penyebab disfagia orofaringeal yang langka ditandai dengan ketidakmampuan untuk melewatkan bolus ke dalam esofagus cervical akibat kegagalan membuka sfingter esofagus bagian atas. Kejadian krikofaringeal akalasia dapat disebabkan oleh hipertrofi krikofaringeal atau myositis atau atrofi yang menyebabkan ketidakmampuan fisik pada esofagus bagian atas. Secara histologis dari fragmen otot menunjukkan myositis neutrofilik fokal dan atrofi otot. Anjing penderita krikofaringeal akalasia dilaporkan memiliki penyakit penyerta seperti hipertiroidisme dan pneumonia. Penanganan krikofaringeal akalasia dapat dilakukan dengan pendekatan bedah myectomy dan pascaoperasi dapat diberikan opioid, antibiotika, dan dexamethasone. Prognosis dapat diberikan baik pada kasus krikofaringeal akalasia yang terdeteksi lebih awal dengan kondisi hewan yang baik. Sedangkan prognosis tanpa perawatan bedah biasanya buruk karena kesulitan dalam memelihara dan mengendalikan pneumonia aspirasi secara efektif pada hewan. Sebanyak lima laporan kasus krikofaringeal akalasia pada anjing dipilih dan rekam medisnya dijadikan sebagai sumber informasi untuk kajian pustaka.