Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Hematoma Subkutan di Daerah Perineum Kiri pada Anjing Kampung
Abstract
Hematoma merupakan suatu ekstravasasi darah, sehingga membuat darah keluar dari pembuluh darah, sebagai akibat hemorrhagi. Darah terakumulasi di jaringan subkutan, subserosa, intermuskuler, atau intramuskuler akibat lesi pada pembuluh darah. Hematoma subkutan dapat terjadi akibat pembuluh subkutan yang terpotong karena adanya ketegangan pada jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan penumpukan darah pada jaringan lemak. Anjing kampung bernama Belu, umur tujuh tahun, jenis kelamin jantan, dengan bobot badan 14,2 kg, pada anjing kasus ditemukan ada benjolan pada daerah perineal kiri dengan diameter 6 cm. Pada pemeriksaan x-ray, terlihat adanya benjolan dengan opasitas radiopaque dengan margin reguler pada daerah perineal kiri di sebelah caudal Os ischium. Didiagnosis sebagai hematoma subkutan di daerah perineal kiri, tindakan pembedahan diawali dengan pemberian anestesi dengan premedikasi atropine sulfate (0,025 mg/kg BB) secara subkutan. Kemudian, anestesi dengan kombinasi xylazine (2 mg/kg BB) dan ketamine (15 mg/kg BB) secara intramuskuler. Kulit disiapkan secara aseptik, kemudian insisi daerah hematoma, gumpalan fibrin dikeluarkan dengan menekan benjolan hematoma dan dilakukan flushing dengan NaCl fisiologis. Pascaoperasi hewan diberikan terapi antibiotik cefotaxime (30 mg/kg BB) secara intravena, dilanjutkan dengan pemberian cefixime oral (10 mg/kg BB) dan meloxicam oral (0,2 mg/kg BB) selama lima hari. Berdasarkan hasil pengamatan luka, hingga hari ketujuh luka masih kemerahan. Namun kebengkakan sudah mulai mengecil. Proses penyembuhan luka terlihat baik setelah hari ketujuh, tidak ditemukan adanya infeksi pada daerah luka.