Prevalensi dan Faktor Risiko Strongyloides papillosus pada Kambing-Kambing di Kota Denpasar
Abstract
Kambing merupakan salah satu ternak yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kota Denpasar. Namun, dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah penyakit parasitik yang disebabkan oleh nematoda gastrointestinal Strongyloides papillosus. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi infeksi nematoda ini pada kambing, di antaranya adalah; umur, jenis kelamin, jumlah kambing per kandang, ras/breed serta sistem perkandangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi S. papillosus dan hubungannya dengan faktor risiko yang memengaruhi infeksi pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar. Sejumlah 150 faeses berbeda dari kambing yang dipelihara di Kota Denpasar diambil sebagai sampel pada penelitian ini. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode apung dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat berupa uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi S. papillosus pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar adalah 24,7%. Uji chi-square mendapatkan bahwa umur dan jumlah kambing per kandang memiliki hubungan dengan prevalensi infeksi cacing S. papillosus, sedangkan jenis kelamin, breed serta sistem perkandangan tidak berhubungan dengan prevalensi infeksi cacing S. papillosus.