Gambaran Kesejahteraan Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) di Annafi Bird Farm, Cirebon, Jawa Barat
Abstract
Dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist pada tahun 2019 status konservasi burung murai batu (Copsychus malabaricus) di dunia tergolong beresiko punah. Di Pulau Jawa murai termasuk burung langka. Penyebab utama kelangkaan dan kepunahan adalah rusaknya habitat dan perburuan untuk diperdagangkan, sehingga perlu adanya upaya konservasi salah satunya dalam bentuk kegiatan penangkaran agar keberadaanya tetap lestari. Annafi Bird Farm merupakan salah satu penangkar burung murai batu yang berada di Cirebon, Jawa Barat dalam pemanfaatannya perlu untuk memperhatikan kesejahteraan hewan. Kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan. Penilaian terhadap penerapan kesejahteraan hewan dapat membantu pihak penangkar untuk lebih memperhatikan kesejahteraan satwa dari penanganan medis maupun non-medis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesejahteraan burung murai batu yang dikelola oleh penangkar Annafi Bird Farm. Sampel responden diambil menggunakan total sampling yaitu satu animal keeper yang bekerja di penangkaran. Selain itu dilakukan pengamatan pada 65 ekor burung dari seluruh kandang. Variabel yang diamati adalah kesejahteraan hewan dan program kesejahteraan hewan pada burung murai batu di penangkaran. Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara terstruktur dan lembar observasi checklist mengacu pada peraturan dirjen PHKA No. 6 Tahun 2011 yang diisi oleh peneliti dan pengelola kemudian data diolah secara deskriptif. Hasil didapatkan bahwa menurut peneliti memiliki skor 74,8 dan menurut pengelola 82. Skor tersebut termasuk kategori baik. Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan murai batu yaitu pada dimensi bebas rasa sakit dan luka dan bebas bebas dari rasa takut dan tertekan.