Sinergi Bioaktivitas Daun Tapakdara (Chatarantus Roseus) dan Pegagan (Centella Asiatica) terhadap Proses Penyembuhan Luka Insisi pada Anjing Kintamani

  • Ketut Anom Dada
  • Anak Agung Gde Jayawardhita

Abstract

Obat herbal masih banyak digunakan masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit terutama di negara-negara berkembang. Hal ini karena secara budaya mudah diterima dan rendahnya efek samping yang ditimbulkan. Tanaman tapakdara (Cantharantus roseus) dan pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman obat yang terbukti secara empiris dapat digunakan sebagai obat gangguan pada kulit seperti dermatitis, eksim, jerawat, luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sinergi bioaktivitas ekstrak daun tapakdara dan pegagan dalam proses kesembuhan luka. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar sebagai model pengganti anjing kintamani yang dibagi menjadi empat perlakuan yang masing-masing terdiri dari 6 ekor. Masing-masing tikus dibuat luka insisi. Perlakuan I sebagai kontrol normal diberikan salep oxytetrasiklin 3% secara topical sebagai plasebo; Perlakuan II diberikan secara topikal ekstrak daun tapakdara konsentrasi 15% dalam vaselin; Perlakuan III diberikan  secara  topikal  ekstrak  daun  pegagan  konsentrasi  15%  dalam  vaselin;  dan Perlakuan IV merupakan perlakuan kombinasi yang diberikan secara topikal ekstrak daun tapakdara dan pegagan. Sebagai tolak ukur proses penyembuhan luka adalah waktu epitelisasi, angiogenesis, perkembangan kolagen pada jaringan serta ephitelisasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode Kruskal Wallis, untuk mengetahui perbedaan yang signifikan diuji dengan Mann-Whitney U test. Hasil penelitian berdasarkan pengamatan secara makroskopis menunjukkan bahwa pemberian salep oxytetrasiklin 3% memberikan kesembuhan paling cepat disusul tapakdara, kombinasi tapakdara dengan pegagan, terakhir pegagan. Tetapi secara mikroskopis pengobatan dengan pemberian kombinasi pegagan dan tapakdara memberikan kesembuhan yang hampir sama dengan oxytetrasiklin 3%. Hal ini menujukkan kombinasi ektrak tapakdara dan pegagan dengan konsentrasi 15% dalam vaselin terjadi sinergi dalam proses penyembuhan luka pada tikus Wistar

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-06-06
How to Cite
DADA, Ketut Anom; JAYAWARDHITA, Anak Agung Gde. Sinergi Bioaktivitas Daun Tapakdara (Chatarantus Roseus) dan Pegagan (Centella Asiatica) terhadap Proses Penyembuhan Luka Insisi pada Anjing Kintamani. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 305-313, june 2018. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/41036>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2018.7.3.305.
Section
Articles