Prevalensi dan Distribusi Plak Gigi pada Gigi Anjing (Canis familiaris) di Daerah Denpasar – Bali
Abstract
Penyakit periodontal muncul akibat adanya plak pada gigi yang mengandung bakteri dan dapat menumpuk bila tidak dibersihkan. Penumpukan plak gigi terus menerus dapat menyebabkan timbulnya karang gigi, radang pada gusi (ginggivitis), bau mulut, karies pada gigi, hingga menyebabkan tanggalnya gigi. Hal ini mengindikasikan pentingnya data mengenai prevalensi dan distribusi plak gigi pada anjing yang dapat menjadi pedoman untuk menunjang peningkatan kesadaran kesehatan gigi hewan. Penelitian ini menggunakan 50 ekor anjing yang dipelihara di daerah Denpasar, Bali yang dianalisa menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok umur, jenis anjing (ras dan non ras), serta jenis kelamin. Gigi anjing diamati pada tempat yang gelap dengan menggunakan Wood’s lamp untuk mengidentifikasi keberadaan plak gigi. Keberadaan plak gigi ditandai dengan adanya fluorecent merah yang mucul setelah gigi disinari dengan Wood’s lamp. Hasil memperlihatkan 42 anjing yang positif memiliki plak gigi, hasil menunjukan anjing yang berumur diatas 3 tahun memiliki prevalensi yang tinggi yakni sebesar 100% terhadap munculnya plak gigi dan pada anjing non ras didapat prevalensi yang juga tinggi sebesar 100% , namun jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap timbulnya plak gigi dengan hasil prevalensi yang hampir sama. Distribusi plak gigi terbesar terdapat pada gigi molar sebesar 84% dan berikutnya pada gigi premolar sebesar 82%. Sehubungan dengan prevalensi dan distribusi tersebut, perlu dilakukan sosialisasi bagi para pemilik hewan agar tidak mengabaikan kesehatan gigi dan mulut anjing.