Kadar Blood Urea Nitrogen dan Kreatinin Tikus Model Toksisitas Rhodamin B dan Sakarin yang Disuplementasi Yogurt Rosela Ungu
Abstract
PENDAHULUAN: Rosela ungu (Hibiscus sabdariffa) merupakan tanaman yang mengandung zat aktif antosianin dan memiliki antioksidan tinggi. Rosela ungu dapat dimanfaatkan untuk menangkal radikal bebas sehingga mencegah terjadinya kerusakan sel yang disebabkan oleh zat-zat toksik seperti rhodamin B dan sakarin.
TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian yogurt rosela ungu terhadap kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin dalam darah tikus (Rattus norvegicus) model toksisitas rhodamin B dan sakarin.
METODE: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 28 ekor tikus jantan umur 8-12 minggu yang dibagi menjadi tujuh kelompok perlakuan. Kelompok K(-) tidak diberi perlakuan, K1 diberi rhodamin B, K2 diberi sakarin, K3 diberi rhodamin B dan sakarin, P1 diberi yogurt rosela dan rhodamin B, P2 diberi yogurt rosela ungu dan sakarin, serta P3 diberi yogurt rosela ungu, rhodamin B, dan sakarin. Dosis rhodamin B adalah 22,5 mg/kg BB, sakarin 157,77 mg/kg BB, dan yogurt rosela ungu sebanyak 1 mL/ekor, diberikan secara oral selama 14 hari menggunakan sonde lambung. Konsentrasi ekstrak rosela ungu yang ditambahkan pada yogurt adalah 15% (v/v). Data dianalisis dengan uji sidik ragam satu arah (One Way Analysis of Variance), dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 26.
HASIL: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kadar BUN dan kreatinin yang signifikan (p<0,05) pada kelompok K(-) dibandingkan K1, K2, K3, P1, P2, P3 serta K1, K2, K3 dibandingkan dengan P1, P2, P3.
SIMPULAN: Pemberian yogurt rosela ungu dapat mencegah terjadinya peningkatan kadar BUN dan kreatinin tikus model toksisitas rhodamin B dan sakarin.