Kajian Pustaka: Vektor-vektor Penyakit Demam Babi Afrika yang Mewabah pada Berbagai Peternakan Babi
Abstract
Penyakit menular pada babi memiliki pengaruh terhadap keamanan nutrisi ketersediaan daging babi sebagai produk protein tinggi. African Swine Fever (ASF) adalah penyakit virus menular yang menyerang babi domestik dan babi liar. Penyakit ini disebabkan oleh virus ASF dan sangat berbahaya bagi populasi babi karena bisa menyebabkan kematian mendadak dalam waktu 7–10 hari setelah terinfeksi serta mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar dalam industri peternakan babi. Di antara berbagai faktor yang memengaruhi penyebaran ASF, peran penting dimainkan oleh caplak lunak dari genus Ornithodoros, terutama spesies Ornithodoros moubata. Penularan terjadi ketika caplak terinfeksi mengisap darah yang mampu mempertahankan virus untuk waktu yang lama dan menularkannya ke inang yang rentan. Selain itu, transmisi transstadial, transovarial, dan seksual pada caplak Ornithodoros memungkinkan untuk bertahannya infeksi ASF tanpa adanya inang. Siklus penularan virus ASF berlangsung secara silvatik dan domestik. Metode biosekuriti yang efektif dapat memperlambat penyebaran ASF yang merupakan ancaman besar bagi produksi babi dunia dan perdagangan babi internasional. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai vektor dari virus ASF. Dari berbagai macam sumber baik dari artikel, jurnal, dan buku mengenai vektor dari virus ASF yang telah dikaji, diperoleh hasil bahwa soft ticks (caplak lunak) Ornithodoros sp. menjadi vektor penularan dari virus ASF. Spesies yang banyak ditemukan dan sudah dibuktikan menjadi vektor antara lain adalah O. turicata, O. coriaceus, O. erraticus, dan O. moubata. Dalam beberapa sumber juga disebutkan hard ticks sebagai vektor yaitu (I. Ricinus dan D. reticulatus). Vektor lain yang dapat menularkan ASFV adalah spesies lalat Muscidae